Solopos.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa menyatakan Pemerintah Indonesia prihatin atas hilangnya pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370 yang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Sabtu (8/7/2014) pagi.
Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
Dia sudah menginstruksikan Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur dan Kedutaan Besar Indonesia di Beijing terus mengikuti perkembangan pencarian pesawat oleh tim SAR setempat. Menurut keterangan CEO Malaysia Airlines, Ahmad Jauhari Yahya, dalam akun facebook resmi Malaysia Airlines, MH370 lepas landar Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Beijing pada pukul 00.41 waktu setempat Sabtu, membawa total 239 penumpang termasuk dua balita dan 12 awak pesawat.
“Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur menuju Beijing telah hilang kontak dengan menara pengawas penerbangan Subang pada Sabtu pukul 02.40 pagi,” kata Yahya. MH370 dijadwalkan tiba di Beijing pukul 06.30 waktu setempat.
Para penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 itu terdiri 152 warga China, 38 warga Malaysia, tujuh warga negara Indonesia, lima warga India, tujuh warga Australia, tiga warga Prancis, tiga warga Amerika Serikat, dua warga New Zealand, dua warga Ukraina, dua warga Kanada, satu warga Rusia, satu warga Italia, satu warga Taiwan, satu dari Belanda, dan satu dari Austria.
Pesawat Boeing 777-200 itu dikemudikan Kapten Zaharie Ahmad Shah, warga negara Malaysia, berumur 53 tahun, yang sudah bekerja untuk Malaysia Airlines sejak 1981 dan memiliki 18.365 jam terbang. Malaysia Airlines mengoperasikan rute Kuala Lumpur-Beijing berdasarkan kerja sama codeshare dengan China Southern Airlines.