SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat terbang milik maskapai Malaysia Airlines (wikipedia.org)

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang sejak Sabtu (8/3/2014) dipastikan telah bergeser dari jalur yang seharusnya. Analisis ini berdasarkan rekaman pantauan radar dari beberapa saat sebelum pesawat dengan rute penerbangan Kuala Lumpur-Beijing itu menghilang.

Pada Sabtu sekitar pukul 01.30 waktu setempat, pesawat sempat muncul di radar selama 1 jam 10 menit sebelum menghilang. Dari pantauan radar, terlihat arah pesawat itu sudah bergesar jauh dari yang seharusnya ke arah Beijing. Pergeseran jalur ini mencapai ratusan mil.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Seorang pejabat senior angkatan udara Malaysia yang menolak disebut namanya, kepada CNN, mengatakan petunjuk ini merupakan titik terang untuk menjawab apa yang terjadi pada pesawat Boeing 777-200ER itu. Meski demikian, belum ada jawaban mengapa pesawat yang mengangkut 239 orang itu bisa berpindah jalur. Begitu pula dengan penyebab hilangnya komunikasi yang dinilai sangat aneh.

“Sesuatu yang tidak normal telah terjadi pada pesawat itu dan menyebabkannya menyimpang dari jalur penerbangan normal,” kata Mark Weiss, seorang mantan pilot Boeing 777-2000 yang kini bekerja di Spectrum Group, sebuah perusahaan konsultan di Washington kepada CNN.

Sementara itu, temuan ini justru makin menguatkan analisis tentang kemungkinan adanya upaya pembajakan pesawat. Peter Goelz, mantan direktur National Transportation Safety Board, mengatakan jika informasi ini benar, berarti ada seseorang yang mencoba memotong transmitter responder atau transponder (alat penerima sinyal) pesawat dan mengendalikan pesawat itu.

“Penyimpangan [jalur] ini tentu sangat aneh,” kata Goelz seperti dikutip CNN.

Goelz yakin satu-satunya alasan seseorang mematikan transponder itu adalah untuk menyembunyikan lokasi pesawat. Artinya, ada orang yang bermaksud mengambil alih pesawat dan mengendarainya ke suatu tempat (termasuk membuatnya jatuh).

“Seseorang pasti sengaja mematikan transponder. Memang masih ada kemungkinan kesalahan mekanis, tapi kemungkinan itu sangat terbatas,” katanya.

Berbeda dengan kedua orang itu, pakar lain tidak yakin ada orang yang bermaksud buruk terhadap pesawat Malaysia Airlines ini. Masih ada kemungkinan terjadi kegagalan sistem elektrik yang atau hal lain yang membuat pilot membalikkan arah pesawat, namun gagal.

“Bisa jadi ada masalah [kekurangan] tenaga,” kata pilot veteran, Kit Darby, yang juga mantan presiden Aviation Information Resources.  Menurut Darby, hal ini sangat mungkin karena tenaga cadangan hanya bisa bertahan selama satu jam. “Lumrah bagi seorang pilot untuk memutuskan kembali ke bandara.”

Darby yakin masalah mekanis masih menjadi kemungkinan terkuat penyebab terjadinya kasus ini. “Semuanya beroperasi secara elektrik, dengan kata lain, jika ada sedikit masalah bisa langsung merusak sistem, termasuk transponder.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya