SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat terbang milik maskapai Malaysia Airlines (wikipedia.org)

Solopos.com, SOLO—Pesawat Malaysia Airlines MH 370, hilang sejak Sabtu (8/3/2014) pagi. Hingga kini pencarian masih terus dilakukan melibatkan beberapa negara.

Hilangnya pesawat yang membawa penumpang 227 orang dan 12 awak pesawat memunculkan spekulasi. Dari mulai mengalami kecelakaan jatuh di perairan Vietnam hingga aksi terorisme. Sebanyak 227 penumpang yang berada di pesawat itu berasal dari 13 negara, tujuh di antaranya dari Indonesia dan terbanyak dari China.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Hingga Minggu (9/3/2014) ada sejumlah fakta-fakta keanehan seputar Malaysia Airlines yang menggunakan pesawat Boeing 777-200 ER yang terbang dari Kualalumpur menuju Beijing, China pada Sabtu pagi.

Inilah keanehan-keanehan penerbangan Malaysia Airlines yang dihimpun Redaksi Solopos.com.

 Baca: Misteri Titik Aman

Malaysian Airlines Berada di Titik Aman

Pakar penerbangan CNN, Richard Quest, yang menilai pesawat tersebut berada di titik teraman dalam penerbangan. “Kejadian itu dua jam setelah penerbangan. Seharusnya ini merupakan bagian paling aman dalam penerbangan,” kata Richard Quest seperti dikutip dari laman CNN, Sabtu.

“Jadi, dalam titik tersebut, tidak ada yang bermasalah. Pesawat tersebut dalam ketinggian yang memungkinkan untuk auto pilot. Pilot hanya perlu sedikit mengoreksi dan mengubah ketinggian pesawat.”

Namun yang terjadi, pesawat tersebut justru bergerak semakin tinggi. Hal inilah yang dianggap aneh oleh Quest karena sangat mudah mengendalikan pesawat dalam kondisi tersebut. “Jadi, ada sesuatu yang sangat serius yang terjadi saat itu.”

Baca: Kenapa Berbalik Arah?

Pesawat Sempat Berbalik Arah

Malaysia Airlines nomor penerbangan MH 370 sempat berubah arah dan berbalik menuju Kuala Lumpur sebelum hilang. CNN melaporkan menurut pejabat terkait di Malaysia, pesawat tersebut berbalik arah tanpa kendali sang pilot. Hal ini diketahui karena tidak ada indikasi apapun yang menunjukkan pilot melakukan sesuatu untuk mengubah arah pesawat yang mengambil rute Kuala Lumpur-Beijing itu.

Otoritas di Malaysia memastikan hal tersebut setelah melihat rekaman radar pesawat tersebut berbalik arah. Fakta terakhir ini pun kembali mengangkat pertanyaan baru, yaitu ke mana tujuan terakhirnya, apa yang terjadi, dan tentu saja siapa yang bermain di dalam pesawat itu.

Baca: Misteri Parpor Palsu

Penumpang Mencurigakan dan Paspor Palsu

Di antara 227 penumpang, empat di antaranya  bermasalah. Dua dari empat orang itu menggunakan paspol palsu atas nama Christian Kozel, warga negara Austria dan Luigi Maraldi, seorang warga negara Italia.

Akan tetapi, pihak berwenang dari 2 negara itu, Austria dan Italia menyatakan, pemilik paspor itu ada di negaranya dalam keadaan sehat. Sementara dua lainnya diduga menggunakan identitas palsu.

Sebagaimana dilansir Reuters Menteri Transportasi Malaysia, Hishamuddin Hussein menuturkan telah mengantongi identitas keempat penumpang mencurigakan itu.

Baca: Kursi Bersebelahan, Kebetulan?

2 Penumpang Misterius Pesan Tiket Bersama dan Duduk Bersebelahan



Dua penumpang misterius dengan paspor palsu ternyata membeli tiket pesawat bersama-sama. Tiket tersebut dibeli dari China Southern Airlines dengan mata uang bath (Thailand) dengan harga yang sama.

Dilaporkan CNN, Minggu (9/3/2014), hal itu diketahui dari data yang diperoleh dari sistem verifikasi e-ticket China Southern Airlines.

Angka tiket [kemungkinan termasuk posisi tempat duduk] mereka juga bersebelahan yang mengindikasikan mereka membeli tiket bersama-sama.

Informasi baru ini menambah spekulasi penyebab hilangnya pesawat Malaysia Airlines yang melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing sejak Sabtu (8/3/2014) pagi.

Misteri pun muncul bagaimana paspor palsu ini bisa lolos?

Baca: Kontak Terakhir

Dikontak Pesawat Lain, Diterima Bukan Pilot MH370

Seorang pilot sebuah pesawat lain yang kebetulan terbang di depan pesawat Malaysia Airlines yang hilang mengakut sempat melakukan kontak dengan pesawat nahas itu.

Kontak terakhir itu dilakukan setelah petugas menara kontrol udara Vietnam meminta pilot itu untuk mengontak pilot Malaysia Airlines. Pilot yang meminta namanya dirahasiakan ini mengungkapkan saat itu pesawatnya sedang menuju Bandara Narita, Jepang. Saat itu, pesawat yang dia kemudikan berada di wilayah udara Vietnam.

Melalui frekuensi darurat pesawat, petugas menara kontrol meminta agar sang pilot anonim itu mengontak pesawat Malaysia Airlines MH370.

“Kami mencoba melakukan kontak dengan MH370 setelah 01.30 [waktu setempat] dan meminta mereka [MH370] masuk ke wilayah udara Vietnam,” kata pilot itu kepada New Strait Times.

Menurut sang pilot, saat itu dia berhasil mendengar suara dari MH370, namun bukan dari sang pilot. “Suaranya seperti bukan Kapten Zaharie atau Fariq, tapi saya yakin itu co pilot.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya