SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat terbang milik maskapai Malaysia Airlines (wikipedia.org)

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Tim investigator di Malaysia menyebutkan spekulasi baru yang menipiskan harapan penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang Sabtu (8/3/2014), masih bertahan hidup. Tidak adanya pecahan atau puing pesawat bisa mengindikasikan pesawat itu meledak di udara.

“Fakta bahwa kita tidak bisa menemukan satu pun puing pesawat menunjukkan pesawat mungkin telah pecah di ketinggian 35.000 kaki,” kata sebuah sumber di tim investigasi Malaysia kepada Reuters.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Spekulasi ini pun menguatkan kemungkinan lain, yaitu ledakan tersebut bisa disebabkan oleh bom. Kenyataannya, saat ini tidak ada bukti apapun yang menunjukkan pesawat itu mengalami masalah mekanis.

Masih menurut sumber tersebut, jika spekulasi ini benar, kejadian ini mirip dengan pesawat Air India yang meledak di atas Samudera Atlantik pada 1985 dan tragedi ledakan pesawat Lockerbie pada 1988. Saat itu, kedua pesawat terbang di ketinggian 31.000 kaki saat bom di dalamnya meledak.

Amerika Serikat (AS) secara intensif ikut melakukan penyelidikan melalui citra dari satelit mata-mata milik negara itu. Namun hingga kini belum ada bukti berupa citra setelit yang menggambarkan hal itu. Padahal, kata seorang sumber di pemerintah AS, satelit itu juga mengkaver wilayah udara tersebut.

Sementara itu, pakar keamanan dari Flight International, David Learmount, mengaku terkejut dengan spekulasi pecahnya pesawat itu di ketinggian. Menurutnya, tidak ditemukannya puing pesawat (jika benar-benar meledak) adalah hal yang tidak biasa. Karena itu, kemungkinan itu masih perlu dibuktikan.

“Kita hanya bisa menerima [spekulasi itu], kita tidak tahu yang sebenarnya terjadi,” katanya seperti dikutip The Telegraph, Minggu (9/3/2014). “Kita juga perlu mengingat bahwa setelah jatuhnya pesawat Air France pada Juni 2009, akhirnya puing-puingnya ditemukan.”

Sementara itu, pencarian terus dilakukan di wilayah perairan Vietnam yang diduga menjadi titik hilangnya pesawat itu. Para kru yang menyisir dengan pesawat DHC-6 sempat melihat beberapa puing di titik sekitar 60 mil dari barat daya Pulau Tho Chu. Namun setelah ditelusuri, tanda itu diyakini bukan dari pesawat yang jatuh.

Dirjen Penerbangan Sipil Malaysia, Datuk Azharuddin Abdul Rahman, mengatakan puing itu bukan berasal dari pesawat. “Saat ini, kami masih memverifikasi tumpahan minyak di laut itu apakah benar-benar cocok dengan Boeing 777-2000 Malaysia Airlines,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya