SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, HONG KONG — Hilangnya pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Sabtu (8/3/2014) pagi, meninggalkan pertanyaan soal nasib para kru dan penumpang. Berbagai spekulasi menyebutkan masih ada kemungkinan para penumpang selamat dengan catatan mereka harus segera ditemukan.

Spekulasi penumpang selamat itulah yang membuat pencarian pesawat yang mengangkut 227 penumpang dan 12 kru itu segera menemukan hasil. Sementara itu, pesawat diperkirakan jatuh di sekitar perairan Vietnam atau di perairan internasional Laut China Selatan. Seorang pakar penerbangan mengatakan pesawat itu harus sesegera mungkin ditemukan karena sangat mungkin masih ada orang yang bertahan hidup.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Dengan sistem komunikasi dan peralatan modern milik Boeing 777, tidak mungkin pesawat ini mendarat di tempat yang tidak bisa dilacak,” kata Mary Schiavo, mantan Inspektur Jenderal Departemen Transportasi Amerika Serikat (AS) kepada CNN, Sabtu.

Mary Schiavo mengatakan optimismenya ada banyak orang yang masih bertahan hidup dan butuh bantuan. “Berdasarkan gambaran hilangnya pesawat itu, sangat mungkin ada banyak orang yang masih bertahan hidup.”

Menurutnya, ada banyak cara untuk melacak pesawat canggih itu. Schiavo mencontohkan pesawat itu punya semacam lampu otomatis yang bisa memudahkan orang untuk melacak keberadaannya. Begitu pula dengan radio dan GPS yang terdapat di kokpit pesawat. “Namun hilangnya kontak pesawat menunjukkan sesuatu [yang buruk] terjadi,” katanya.

Namun Schiavo mengingatkan pencarian akan jadi lebih sulit dan memakan waktu lebih lama jika transmitter pesawat itu tidak berfungsi. “Jika peralatan itu tidak berfungsi, maka kejadian ini akan mirip dengan pesawat Air France yang terbang dari Brasil ke Paris dan hilang di lautan. Sangat sulit menemukan lukasi karena dalamnya lautan,” terangnya.

Pesawat Airbus A330-203 milik Air France dengan nomor penerbangan 447 itu jatuh di Samudera Atlantik pada 1 Juni 2009 dan membunuh 228 orang di dalamnya. Butuh empat kali proses pencarian untuk menentukan lokasi pesawat yang sudah menjadi puing-puing di dasar laut.

Pakar penerbangan, Jim Tilmon, mengatakan Boeing 777-200 adalah pesawat canggih yang memiliki rekam jejak keamanan yang nyaris sempurna. “Satu-satunya kejadian fatal [Boeing 777-200] adalah saat kecelakaan pesawat Asiana yang jatuh di Sanfransisco [tahun lalu],” katanya kepada CNN.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya