SOLOPOS.COM - Ilustrasi citra satelit China yang diduga serpihan pesawat Malaysia Airlines MH370. (Istimewa/CNN)

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Pesawat terbang Malaysia Airlines MH370 yang hilang selama lebih dari dua pekan ini dipastikan jatuh di Samudera Hindia bagian selatan. Sejumlah negara sejak menguatnya dugaan atas analisis atas hasil citra satelit Inggris terkait temuan bangkai pesawat itu di koridor selatan Samudra Hindia itu telah langsung mengarahkan pesawat terbang-pesawat terbang mereka menyusuri kawasan itu.

Dikutip Kantor Berita Antara dari Bernama dan OANA, Senin (24/3/2014), dua pesawat Ilyushin IL-76 dari China dan dua pesawat P3 Orion dari Jepang bergabung dengan operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 itu. Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan, total 10 pesawat terlibat dalam pencarian kemungkinan objek di area pencarian sekitar 2.500 kilometer barat-daya Perth. Ini termasuk tiga pesawat sipil—dua Bombardier Global Express dan Airbus, katanya dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Kuala Lumpur.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Pencarian saat itu dibagi menjadi dua daerah dalam jarak yang sama meliputi kumulatif 68.500 kilometer persegi. AMSA menegaskan bahwa ini adalah operasi pencarian yang menantang. “Penerbangan ini telah hilang sejak 8 Maret dan AMSA terus sangat khawatir terhadap para penumpang dan awak penerbangan yang hilang,” katanya.

Telah diperkirakan bahwa cuaca di daerah pencarian diperkirakan akan memburuk dengan kemungkinan turunnya hujan. “AMSA menggunakan semua citra satelit dan informasi yang tersedia dalam pencariannya di wilayah pengembangan.

“Kedua pesawat sipil yang terlibat dengan AMSA dan pesawat militer dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang semua membantu dalam operasi pencarian yang sedang berlangsung untuk memberikan kesempatan terbaik dalam mencari benda-benda yang ditangkap oleh citra satelit dengan mata telanjang,” katanya menambahkan.

Dikatakan bahwa HMAS Success tetap berada di area pencarian, sementara sejumlah kapal Tiongkok melakukan perjalanan ke area pencarian untuk membantu di lokasi obyek kemungkinan berkaitan dengan pencarian. Sementara itu, kantor berita China dalam berita online, xinhua.com, menyatakan bahwa kesertaan pesawat Angkatan Udara adalah operasi pencarian udara pertama negara itu di Samudera Hindia selatan untuk pesawat yang hilang.

Operasi pencarian meliputi wilayah seluas 400 kilometer dengan panjang dan lebar 30 kilometer demi memastikan gambar satelit yang menunjukkan benda mencurigakan mungkin terkait dengan pesawat yang hilang. “Menurut Komandan Liu Dianjun, pesawat China melakukan penerbangan perjalanan sekitar delapan jam selama misi, dengan titik terjauh 2.700 kilometer dari Perth,” katanya.

Operasi SAR untuk MH370 telah bergeser ke Samudera Hindia selatan setelah Australia pada Kamis mengatakan citra satelit mengidentifikasi puing-puing mencurigakan yang mungkin ada kaitan dengan pesawat yang hilang di perairan 2.400 kilometer dari Perth.

MH370 melakukan perjalanan ke Beijing, Tiongkok, dan menghilang dari radar pada sekitar pukul 01.30 waktu setempat pada 8 Maret di wilayah udara antara Malaysia dan Vietnam, 49 menit setelah meninggalkan Bandara Internasional KL (KLIA) di Sepang. Boeing 777-200ER itu membawa 239 penumpang dan awak, tujuh di antaranya adalah warga negara Indonesia.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Senin (24/3/2014), menyatakan pesawat Malaysia Airlines MH370 itu jatuh di Samudera Hindia bagian selatan. “Karena itu dengan kesedihan dan penyesalan yang mendalam, saya harus mengabarkan kepada Anda bahwa menurut data baru ini penerbangan MH370 berakhir di Samudera Hindia.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya