SOLOPOS.COM - Kepala Basarnas Marsdya TNI FHB Soelistyo (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)

Pesawat Airasia ditemukan dan operasi pencarian korban yang telah berlangsung 40 hari kemungkinan diperpanjang.

Solopos.com, JAKARTA – Pencarian korban jatuhnya pesawat Airasia QZ 8501 akan diperpanjang. Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya F. Henry Bambang Soelistyo berencana menambah waktu operasi pencarian korban pesawat yang jatuh di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, itu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kemungkinan besar kegiatan pencarian ini akan ditambah beberapa hari lagi, karena korban terus ditemukan,” ujar Soelistyo di Jakarta, Kamis (5/2/2015).

Menurut Soelistyo, penambahan waktu yang akan digunakan untuk mencari dan mengevakuasi korban pesawat jenis Airbus A320 beregister PK-AXC itu, belum dipastikan.

Ia mengatakan jumlah hari yang akan ditambah tersebut bergantung hasil evaluasi pada Jumat (6/2/2015) besok. Evaluasi akan dilakukan Basarnas bersama sejumlah kelompok yang membantu kegiatan pencarian korban pesawat yang hilang kontak dan hilang dari radar “air traffic controller” (ATC) di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu, 28 Desember 2014.

“Ada rencana ditambah tiga hari, tapi bisa juga tujuh hari, nanti kita pertimbangkan dan kita lihat berdasarkan semua temuan operasi ini,” kata dia.

Pada kegiatan pencarian yang memasuki hari ke-40 ini, tim SAR telah menemukan sebanyak 90 orang korban, di mana tiga belas jenazah ditemukan di bangkai badan pesawat Airasia QZ 8501 pada operasi lanjutan Basarnas yang dimulai Sabtu (31/1/2015) lalu.

Hingga kini tim penyelam gabungan Basarnas yang terdiri dari kelompok Basarnas Special Group, Indonesian Diver (I-Divers), Galangan Citra Batam (AHA), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Migas (SKK Migas), dan penyelam tradisional dari Kumai masih terus melanjutkan kegiatan evakuasi di sejumlah daerah pencarian.

Selain beroperasi di lepas pantai, tim pencari korban pesawat Airasia yang seharusnya menerbangi rute Surabaya-Singapura itu, juga memusatkan perhatian di pesisir pantai. Hal itu karena sejumlah jenazah maupun pecahan pesawat yang terseret gelombang dari perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, telah terseret hingga ke pantai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya