SOLOPOS.COM - Helikopter Sea Hawk US Navy angkut korban Airasia QZ 8501, Jumat (2/1/2015). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Pesawat Airasia ditemukan jejaknya. Namun jenazah yang terlalu lama menimbulkan cairan berbahaya bagi tim evakuasi.

Solopos.com, PANGKALAN BUN — Pada hari kedelapan evakuasi jenazah pesawat Airasia QZ-8501, jenazah yang ditemukan sudah dalam kondisi yang buruk. Kondisi tersebut bukan hanya menyulitkan identifikasi, namun juga berbahaya bagi anggota tim evakuasi yang menyentuhnya.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Karena itu, tim dari Palang Merah Indonesia (PMI) mengenakan pakaian khusus saat terlibat evakuasi. Koordinator Lapangan Posko Pangkalan Bun, Agus Barca, mengatakan pakaian itu untuk melindungi petugas PMI dari cairan jenazah.

“Bahaya sekali kalau petugas terkena cairan itu. Jadi hari ini, Minggu (4/1/2015) dipakai,” kata Agus Barca kepada Bisnis/JIBI.

Menurutnya, pakaian itu terdiri atas satu set yang berisi pakaian, masker penutup hidung, kacamata, sarung tangan, dan sepatu boot. Pakaian tersebut baru digunakan saat mengangkut 3 jenazah dari heli Sea Hawk milik Amerika Serikat dan 1 jenazah dari heli Cougar jenis super puma dari Singapura.

“Jumlahnya ada 150 pakaian satu set, kalau diperpanjang mungkin akan ditambah 100-an lagi,” tuturnya. Barca mengatakan pakaian itu hanya sekali pakai dan langsung dibakar setelahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya