SOLOPOS.COM - Air Asia (jetro.go.jp)

Pesawat Airasia ditemukan dengan beberapa masalah. Maskapai itu diketahui hanya memiliki izin masuk Singapura, namun tidak sesuai izin rute yang dikeluarkan Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan pernyataan resmi Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS) bukan berarti membenarkan penerbangan pesawat Airasia rute Surabaya-Singapura terbang di luar jadwal resmi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam siaran pers yang dipublikasikan melalui laman www.caas.gov.sg, CAAS, Minggu (4/1/2014), menyetujui operasional pesawat Airasia rute Surabaya-Singapura pada Minggu, Senin, dan Rabu. CAAS juga menyatakan Airasia telah mengajukan aplikasi jadwal penerbangan tersebut, termasuk untuk masa liburan saat ini.

Menurut Plt. Dirjen Perhubungan Udara, Djoko Muriatmodjo, pemerintah Indonesia tidak terpengaruh dalam dan tidak ikut campur dalam penerbitan jadwal rute penerbangan Airasia oleh CAAS. Sebaliknya, otoritas Singapura juga tidak ikut campur dalam penerbitan izin serupa terhadap pesawat pesawat Singapura oleh Indonesia.

“Apa yang diputuskan itu [CAAS] merupakan kewenangan Singapura, pemerintah Indonesia tidak ikut campur. Demikian pila saat indonesia memberikan izin pada pesawat Singapura, mereka juga tidak bisa ikut campur. Yang penting slotnya tersedia, kemudian persetujuan itu izin masuk itu keluar. Indonesia Airsia juga harus memenuhi standar,” kata Djoko dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (4/1/2014), yang ditayangkan live di stasiun televisi nasional.

Dalam keterangannya, Djoko memastikan Indonesia Airasia melanggar karena setiap maskapai harus mendapatkan izin rute dari dua otoritas. Maskapai tidak cukup jika hanya mengantongi izin dari salah satu otoritas saja.

“Identifikasi kita jelas mereka salah, karena terbang tidak pada jadwalnya. Jadwalnya di 1, 2, 4, 6, ternyata di 1, 3, 5, 7, ini beda antara izin dan realisasi, makanya kita suspend, nah ini kita selidiki.”

Ditjen Perhubungan Udara menyatakan telah mengetahui rencana Singapura merilis pernyataan seperti di situs CAAS tersebut. Menurut Djoko, pihaknya telah dihubungi otoritas Singapura bahwa mereka lupa menambahkan kalimat “airline harus mendapatkan izin dari kedua pihak”.

Dalam operasional rute Surabaya-Singapura, Indonesia Airasia menggunakan hanya menggunakan data slot yang tersedia di Bandara Changi, Singapura. Padahal, sebenarnya itu data slot itu hanya salah satu syarat untuk mendapatkan izin rute. Sedangkan dalam izin rute yang dikantongi, Indonesia Airasia hanya mengajukan empat hari dan semuanya di luar hari Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya