SOLOPOS.COM - Penemuan mayat di Selat Karimata (Basarnas/TV One)

Pesawat Airasia ditemukan dan akan dievakuasi ke Pangkalan Bun. Polri berencana membawa jenazah penumpang ke Surabaya untuk identifikasi.

Solopos.com, JAKARTA — Polri lebih memilih Surabaya sebagai pusat evakuasi korban pesawat Air Asia QZ-8501 dibandingkan dengan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, karena dinilai lebih efektif dan efisien.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Pol. Arthur Tampi, mengatakan jika titik evakuasi dilakukan di Kalimantan Tengah (Kalteng), petugas akan mengalami kesulitan dalam proses identifikasi. “Itu banyak sekali 160 orang lebih, mesti ke Surabaya karena lebih sulit kalau di Kalteng,” katanya, Selasa (30/12/2014).

Dia menjelaskan SDM Pusdokkes Polri di Jawa Timur memiliki kualifikasi memadai dan jumlah personelnya lebih banyak daripada personel di Kalimantan Tengah. Selain itu, lemari pendingin untuk korban juga telah tersedia di Surabaya.

Yang jelas, sambungnya, hampir semua korban pesawat rute Surabaya-Singapura itu merupakan warga Surabaya dan sekitarnya sehingga dapat memudahkan pencarian data antemortem korban guna proses identifikasi. “Pertimbangan keluarga lebih banyak di sana [Surabaya] untuk kepentingan antemortem,” jelas Arthur.

Lebih lanjut dia menyampaikan hingga saat ini Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri belum mengambil sampel DNA dari penumpang pesawat nahas tersebut.

Namun, jika ada keluarga dari penumpang pesawat itu yang berinisiatif memberikan data antemortem, Arthur mempersilakan untuk mendatangi posko yang telah didirikan Tim DVI di Bandara Juanda, Surabaya. “Data antemortem belum diambil sebelum dinyatakan korban,” papar Arthur.

Sejumlah serpihan dari pesawat Airbus 320-200 AirAsia QZ8501 dipastikan telah ditemukan di perairan barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, siang ini. Selain itu, juga ditemukan enam jenazah, pintu darurat, dan koper yang hampir dapat dipastikan berasal dari pesawat AirAsia QZ-8501.

Seperti yang diketahui, pesawat yang mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak tersebut dinyatakan hilang dari Air Traffic Controller pada pukul 07.55 WIB, Minggu (28/12/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya