SOLOPOS.COM - Penyelam mencari korban musibah Airasia 8501 beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Pesawat Airasia ditemukan. Upaya pencarian hari ini dilanjutkan, namun dengan dibayangi pertumbuhan awan cumulonimbus yang bisa memicu gelombang tinggi.

Solopos.com, PANGKALAN BUN — Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) memberikan peringatam agar tim gabungan pencarian pesawat AirAsia QZ-8501 di bawah koordinasi Basarnas mewaspadai pertumbuhan awan cumulonimbus.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Dari pantauan BMKG, awan cumulonimbus di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang. Kondisi cuaca di lokasi target pencarian bagian barat berawan dan hujan sedang hingga lebat.

Sementara kecepatan angin di barat mencapai 10 hingga 15 knots dan gelombang antara 1,25 meter hingga 2 meter. Kepala Pusat Informasi Publik BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo, menyebutkan pertumbuhan awan cumulonimbus saat ini masih berupa sel-sel terpisah.

“Namun jika bersatu, awan ini bisa mengaktifkan hembusan angin kuat dan gelombang lebih tinggi,” kata Mulyono dalam laporannya yang disiarkan Metro TV, Selasa (6/1/2014) pagi.

Area pencarian kini diarahkan ke fokus baru dengan munculnya area prioritas kedua. Sedangkan jumlah korban yang telah dievakuasi saat ini berjumlah 37 jenazah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya