SOLOPOS.COM - Penerimaan data ante mortem di Mapolda Jatim, Surabaya. (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Pesawat Airasia ditemukan. Terakhir, tiga jenazah kembali diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dan dua di antaranya berasal dari Korea Selatan.

Solopos.com, SURABAYA — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mengidentifikasi tiga jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ-8501. Mereka adalah dua warga negara Korea Selatan dan satu asal Tarakan Tengah.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

“Dua WNA Korea Selatan pasangan suami istri atas nama Seongbeom Park berusia 37 tahun dan Kyung Hwa Lee berusia 34 tahun. Sedangkan, WNI adalah Vera Chandra Kho,” ujar Kepala DVI Polda Jatim, Kombes Pol. Budiyono, kepada wartawan di Crisis Center Mapolda Jatim, Minggu (11/1/2014).

Pada jenazah berlabel B047 dan B048 tersebut, terdapat kecocokan data dan temuan tambalan gigi berbahan emas saat pemeriksaan identifikasi primer. Hal itu diperkuat properti yang menempel di tubuh korban, yaitu bra menyusui.

“Sedangkan pada properti jenazah berlabel B048, dia memakai gendongan bayi dan diketahui keduanya pasangan suami istri,” ujar Budiyono yang dikutip dari Antara. Keduanya juga tertangkap rekaman CCTV sebelum keberangkatan di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya dan menjadi bukti pendukung.

Sementara itu, proses identifikasi primer terhadap jenazah berlabel B037 dilakukan dengan menghubungi dokter gigi korban semasa hidup di kawasan Tarakan Tengah. Hasil rekam pemeriksaan primer itu memiliki kesamaan dengan data gigi korban saat masih hidup.

Identitas korban diperkuat properti berupa anting-anting korban yang sama persis dibuat identik dengan milik adik korban. “Berdasarkan data pemeriksaan primer dan sekunder maka tak terbantahkan lagi jenazah tersebut adalah Vera Chandra Kho yang berusia 19 tahun,” kata Budiyono.

Dengan diidentifikasinya tiga jenazah tersebut, sudah 32 korban AirAsia rute Surabaya-Singapura tersebut yang diketahui identitasnya. Tim DVI, kata dia, masih melakukan pemeriksaan dengan mencocokkan data ante mortem dan post mortem terhadap 16 jenazah lain yang sekarang sudah ada di RS Bhayangkara Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya