SOLOPOS.COM - Jenazah korban Airasia selesai diperiksa, Kamis (1/1/2014) malam. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Pesawat Airasia ditemukan, serpihannya ditemukan di perairan barat daya Pangkalan Bun. Pesawat diperkirakan jatuh di Teluk Kumai, selatan Kalimantan Tengah.

Solopos.com, PANGKALAN BUN — Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) meyakini pesawat Airasia hilang kontak Minggu (28/12/2014) lalu terjatuh di sekitar Teluk Kumai, lepas pantai Pangkalan Bun, wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, bagian selatan Kalimantan Tengah. Sejauh ini, korban pesawat Airasia ditemukan mencapai 22 jenazah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dugaan Teluk Kumai sebagai lokasi pesawat Airasia hilang sudah muncul sejak beberapa waktu lalu. Sebelumnya, pesawat ini juga diduga hilang kontak saat terbang di atas Teluk Kumai, Minggu (28/12/2014) lalu. Serpihak pesawat Airasia ditemukan, Selasa lalu, juga di seputaran lokasi itu.

“Yang penting sekarang koordinatnya harus ketemu dulu. Karena harus diperhatikan juga arus laut, kedalaman, visibility di bawah permukaan laut. Kalau hanyut, seberapa jauh terbawa arus, itu yang harus kita pelajari,” kata Direktur Operasi Basarnas, Supriyadi, dalam jumpa pers di Pangkalan Bun, Jumat (2/12/2014), yang disiarkan langsung melalui beberapa stasiun televisi nasional.

Hingga Jumat sore, ada empat jenazah yang kini sedang dalam perjalanan di kapal USS Sampson, menuju Pangkalan Bun. Selain empat jenazah tersebut, ada 10 jenazah yang kini berada di RS Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun. Sementara itu, delapan jenazah lainnya telah dikirim ke Surabaya untuk identifikasi. Sehingga kini tim pencari telah menemukan total 22 jenazah.

Menurut Supriyadi, tim Komite Nasional Keselematan Transportasi (KNKT) telah berada di lokasi untuk mencari black box di Area I. Tim juga mendapatkan bantuan berupa dua pesawat Rusia yang bekerja dari udara. Sayangnya, tim KNKT menghadapi gelombang tinggi dan terpaksa menghentikan sementara aktivitas pencarian.

“Mudah-mudahan sore ini cuaca akan lebih baik. Kita juga mengharapkan respons masyarakat yang dikerahkan untuk menyisir pantai, kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi pada korban, puing, dan barang yang terdampar di pantai, beberapa hulu sungai dan juga Teluk Kumai.”

Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng), Brigjen Pol. Bambang Hermanu, menjelaskan enam jenazah telah teridentifikasi sementara. Dua jenazah pertama yang datang hari ini adalah satu laki-laki dewasan dan satu perempuan dewasa.

“Yang kedua ada empat jenazah, yaitu satu laki-laki dewasa, satu laki-laki anak-anak, dua wanita dewasa. Sedangkan empat terakhir kita tunggu jenisnya apa. Seluruhnya nanti dikemas dan segera dikirim. 10 jenazah akan dikirim ke Surabaya,” kata Bambang Hermanu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya