SOLOPOS.COM - KRI Baru dalam Gladi resik upacara Hari TNI 2014, Sabtu (4/10/2014). (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Pesawat Airasia ditemukan dengan kerja keras tim pencari, termasuk unsur TNI AL. TNI mengirim dua kapal tambahan, termasuk menggantikan tim yang sudah lama bekerja lama.

Solopos.com, SURABAYA — TNI Angkatan Laut (AL) mengirim dua kapal korvet terbaru yang memiliki peralatan sonar canggih ke area pencarian. Kapal-kapal yang masing-masing diawaki 80-85 prajurit ini bertugas melakukan pencarian black box, serpihan pesawat, dan sebagainya di bawah laut.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Dua korvet canggih itu adalah adalah KRI Usman Harun dan KRI Frans Kaisiepo dari Armada Timur TNI AL. Keduanya diberangkatkan Minggu (4/1/2014) pagi ini dan dilepas langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksdya TNI Ade Supandi.

Menurut Ade Supandi, pihaknya juga mengirim tim penyelam terbaik bersamaan dengan misi kedua kapal ini. Namun, tim penyelam harus bekerja dengan koordinasi yang sangat ketat karena tim pencari juga menggunakan peralatan sonar.

“Jadi untuk pencarian lokasi, bukan tugas penyelam. Kapal memakai alat sonar dan multibeam dikirim ke sana, kemudian peralatan yang mendeteksi logam juga sudah ada di lokasi. Nanti di KRI Usman Harun, sonarnya bisa diubah menjadi sight looking. Kita gabungkan dengan peralatan lain sehingga bisa menjadi [citra] 3D, termasuk dengan alat di kapal Geosurvei.” kata Ade Supandi yang disiarkan Metro TV di Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) Surabaya, Minggu pagi.

Pengiriman kapal baru ke lokasi pencarian pesawat Airasia di Selat Karimata ini juga sebagai refreshing para prajurit TNI yang ditugaskan dalam tim pencari. Dikhawatirkan, peralatan dan personil tim pencari bisa mengalami kelelahan jika bekerja terlalu lama.

“Refreshing itu tergantung situasi, biasanya ketemu 50 korban, selesai. Tapi kalau dengan tantangan cuaca, ini harus dilakukan penyegaran. KRI Bung Tomo sudah lama di daerah pencarian, harus digeser karena bisa terjadi fatigue peralatan. Kelelahan awak yang paling berbahaya adalah salah penglihatan,” lanjut Ade.

KRI Frans Kaisiepo merupakan korvet kelas Sigma milik TNI AL yang dibuat di galangan kapal Schelde, Belanda sejak 2006. Kapal ini dijadikan sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.

Sedangkan KRI Usman Harun merupakan satu dari tiga korvet terbaru milik TNI AL di samping KRI Bung Tomo dan KRI John Lie. Ketiga korvet buatan BAE System Maritime-Naval Ships, Inggris, ini semula merupakan pesanan AL Kesultanan Brunei Darussalam, namun kemudian dibeli Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya