SOLOPOS.COM - Helikopter Sea Hawk US Navy angkut korban Airasia QZ 8501, Jumat (2/1/2015). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Pesawat Airasia ditemukan. Satu jenazah yang ditemukan hari ini dan diangkut kapal Singapura, baru saja sampai di Pangkalan Bun.

Solopos.com, PANGKALAN BUN — Satu jenazah diperkirakan segera sampai ke Pangkalan Bun setelah hampir seharian berhasil dievakuasi. Jenazah dibawa dengan helikopter yang baru sampai di pangkalan tersebut pada pukul 17.14 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Helikopter Super Puma tersebut membawa jenazah dari kapal Singapura, RMS Persistence, yang ikut dalam evakuasi korban pesawat Airasia QZ-8501. Kedatangan helikopter langsung disambut tim dari Basarnas yang telah menyiapkan tandu untuk selanjutnya dibawa dengan ambulans ke RS Imanuddin.

Selain itu, helikopter ini juga membawa beberapa kantong lain yang belum diketahui isinya. Satu kantong berwarna coklat yang baru saja dikeluarkan berukuran cukup besar dan satu kantong berwarna biru berukuran lebih kecil. Satu kantong diduga serpihan pesawat AirAsia QZ-8501 dan satu kantong lain berisi tabung oksigen.

Jenazah kemudian diangkut oleh tim Basarnas ke dalam ambulans dan dibawa ke RS Sultan Immanuddin. Dengan begitu saat ini, sudah terdapat empat jenazah di rumah sakit tersebut. Dari pantauan Bisnis/JIBI, hujan mengguyur Lanud Iskandar ketika jenazah tersebut tiba pada pukul 17.20 WIB. Sebelumnya, helikopter Sea Hawk telah menurunkan 3 jenazah.

Diberitakan sebelumnya oleh Solopos.com, satu jenazah ditemukan di area prioritas yang diberi tanda merah. Saat ini, jenazah tersebut berada di kapal Singapura, RSS Persistence, untuk dievakuasi ke Pangkalan Bun. Dengan temuan jenazah ini, jumlah korban yang ditemukan mencapai 31 orang.

Sementara itu, aktivitas pelabuhan Kutar Kumai sebagai salah satu lokasi evakuasi jenazah pesawat Airasia QZ-8501 tetap lancar. General Manager Pelindo III, Budi Setiyono, mengatakan hanya kapal kargo yang tidak melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut.

“Kapal kargo untuk sementara waktu, tidak melakukan aktivitas di sini (pelabuhan) karena cuaca dengan gelombang tinggi, tidak memungkinkan masuk ke pelabuhan,” kata Budi, Minggu (4/1/2015).

Menurutnya, kapal kargo dialihkan ke pelabuhan Bumi Kalep–Bumiharjo sekitar 30 menit dari Pelabuhan Kutar Kumai. Sementara, kata Budi, aktivitas masuk dan keluar penumpang berjalan dengan lancar seperti pada hari normal biasanya. Normal 1 hari ada 400-700 penumpang keluar dan masuk dari Pelabuhan Kukar Kumai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya