SOLOPOS.COM - Terdakwa Ferdy Sambo (Antara)

Solopos.com, JAKARTA – Ahli digital forensik Polri, Adi Setya, mengungkap ada komunikasi melalui Whatsapp antara Ferdy Sambo dengan Bharada Richard Eliezer pada 19 Juli 2022, atau 11 hari setelah Brigadir Yosua dibunuh.

Ferdy Sambo yang saat itu membuat skenario tembak menembak berpesan kepada Eliezer agar menenangkan keluarganya di Manado.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Saat komunikasi itu terjadi, Richard Eliezer masih dalam kendali Ferdy Sambo.

Kesaksian itu disampaikan ahli digital Adi Setya saat bersaksi untuk terdakwa Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Kuat Maruf dan Richard Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).

Baca Juga: Hasil Autopsi Ungkap Sadisnya Terjangan Peluru Perenggut Nyawa Brigadir Yosua

Adi menyebut Sambo sempat mengirim pesan ke Whatsapp Eliezer dan meminta ajudannya itu melapor jika ada yang dirasa tak nyaman.

Setelah itu, Sambo berjanji akan melaporkan kepada Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo.

“‘Bapak Kapolri menyampaikan kalau ada yang enggak nyaman laporkan ke saya segera, biar saya laporkan ke Bapak Kapolri’. Kemudian dijawab akun Whatsapp atas nama Richard ‘siap sehat bapak, siap baik bapak’,” ucap Adi Setya saat menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum, dalam sidang yang dipimpin hakim Wahyu Iman Santoso.

Baca Juga: Aktivis Perempuan: Tak Ada yang Percaya Putri Sambo Diperkosa Yosua

“‘Buat tenang keluarga di Manado ya Chard, WA saya kalau ada yang tidak enak di hati kamu’ yang dijawab ‘siap Bapak’,” lanjut Adi Setya saat membacakan komunikasi Sambo dengan Eliezer pada 19 Juli 2022.

Selain itu, saksi ahli digital juga membeberkan fakta bahwa Bripka Ricky Rizal Wibowo membuat grup Whatsapp setelah Yosua dibunuh.

Grup WA yang dinamai Duren Tiga itu dibuat Ricky Rizal pada 11 Juli 2022 atau tiga hari setelah Brigadir Yosua dibunuh.

Baca Juga: Ricky Rizal Bikin Grup WA Duren Tiga, Eliezer Dimasukkan lalu Dikeluarkan Lagi

Anggota grup Grup WA Duren Tiga masing-masing Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Diryanto (Kodir), Kuat Ma’ruf, Susi.

Bharada Richard Eliezer sempat dimasukkan ke dalam grup tersebut namun dikeluarkan kembali beberapa jam kemudian.

“Grup WA Duren Tiga ini dibuat oleh akun bernama Ricky Wibowo tanggal 11 Juli 2022,” ujar Adi Setya di hadapan majelis hakim yang diketuai Wahyu Iman Santoso.

Baca Juga: Bharada Richard Eliezer Jalani Sidang Kode Etik Seusai Sidang Pidana

Adi Setya mengatakan, data tersebut ia dapatkan dari HP yang disita penyidik Mabes Polri.

Meski demikian, saat dirinya memeriksa Grup WA Duren Tiga itu seluruh isinya telah terhapus.

Sehingga, dirinya tidak bisa tahu apa saja percakapan yang ada dalam grup yang dibuat setelah Brigadir Yosua dibunuh itu.

Baca Juga: Kasus Ismail Bolong segera Disidangkan, Kabareskrim Belum Tersentuh

“Seluruh isinya telah dihapus, Pak,” tutur Adi Setya saat menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum.

Menurutnya, ada akun WA bernama Richard Eliezer sempat dimasukkan dalam Grup WA Duren Tiga namun dikeluarkan beberapa jam kemudian.

“Akun WA atas nama Richard Eliezer di-add pukul lima pagi dan di-remove pukul delapan pagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya