SOLOPOS.COM - Keluarga besar UIN Walisongo mengadakan kegiatan Halalbihalal dan Talkshow Seni Islam pada Kamis (18/4/2024) di Aula II Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO-Ada yang berbeda di acara Halalbihalal UIN Walisongo Semarang kali ini, tidak hanya menjadi momen saling memaafkan namun juga diisi dengan Talkshow Ilmu dan Lagu. Hadir Hj.Muthoharoh yang membawakan tujuh diiringi oleh Galbu Musik

Keluarga besar UIN Walisongo mengadakan kegiatan Halalbihalal dan Talkshow Seni Islam pada Kamis (18/4/2024) di Aula II Kampus 3 UIN Walisongo Semarang.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Kegiatan halalbihalal dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Mohamad Zaenuri, S.Pd. serta dibuka dengan doa oleh Ketua MUI Jawa Tengah, Dr. KH. Ahmad Darodji, M.Si.

Hadir dalam kegiatan halalbihalal ini, sesepuh UIN Walisongo Semarang, ketua DWP, Senat, serta seluruh dosen dan tenaga kependidikan di lingkup UIN Walisongo Semarang.

Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Nizar, M.Ag., dalam sambutannya menyampaikan bahwa silaturahmi di Bulan Syawal sudah menjadi tradisi warga UIN Walisongo Semarang pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

“Selain sarana kunjungan individual dalam kehidupan bertetangga dan bersaudara, seringkali pula dilakukan secara massal atau yang dikenal sebagai syawalan atau halalbihalal,” ungkapnya.

halalbihalal uin walisongo
Acara halalbihalal UIN Walisongo juga dimeriahkan dengan Talkshow Ilmu dan Lagu. (Istimewa)

Istilah “halalbihalal” meskipun berasal bahasa Arab, orang Arab sendiri tidak paham dan mengenal esensi dari “halalbihalal”, karena “halalbihalal” merupakan tradisi khas komunitas muslim di Indonesia. Istilah “halalbihalal” sendiri muncul pada pertengahan Ramadan tahun 1948.

Acara dilanjutkan dengan pemberian tali asih untuk pegawai UIN Walisongo yang purna tugas. Kemudian talkshow seni Islam dengan topik Lagu dan Ilmu: Kenangan Tempo Doeloe.

Selaku narasumber dalam talkshow yakni Prof. Dr. Abdul Djamil, M.A., Prof. Dr. Misbah Zulfah Elizabeth, M.Hum., serta Prof. Dr. Musahadi, M.Ag.

“Kiai Bukhori Masruri menciptakan lagu perdamaian yang dibawakan oleh Nasidaria. Lagu Perdamaian melukiskan cinta dan realitas yang tidak bertemu. Banyak yang cinta damai tapi perang makin ramai, merefleksikan putus asa yang santun. Bingung-bingung kumemikirnya di akhiri  kalau sekarang kan mengumpat-umpat tapi Pak Bukhori tidak mengumpat, tapi introspeksi. Bingung-bingungku memikirnya,” demikian ungkap Prof. Abdul Jamil menyampaikan filosofi lagu Perdamaian dalam Talkshow Ilmu dan Lagu di momen Halalbihalal UIN Walisongo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya