SOLOPOS.COM - Ilustrasi

London (Solopos.com) – Perusahaan asal Rusia dan China disebut paling suka menyuap untuk melancarkan bisnis mereka. Hal ini adalah hasil dari survei yang dilakukan LSM antikorupsi Transparency International (TI) yang dikutip BBC, Rabu (2/11/2011).

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Survei itu melibatkan 3.000 responden yang berasal dari kalangan pengusaha di 28 negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia, salah satunya Indonesia. Belanda dan Swiss menduduki peringkat tertinggi, alias perusahaan dari kedua negara itu dinilai “paling jujur,” untuk urusan bisnis. Rusia ada di urutan paling buncit, nomor 28, dan China ada di atasnya di peringkat 27. Indonesia ada di urutan 25, di atas Meksiko. Singapura ada di peringkat delapan bersama Inggris, sementara Malaysia ada di posisi 15 bersama Hong Kong, Italia dan Afrika Selatan.

“Cukup memrihatinkan melihat China dan Rusia ada di peringkat paling dasar,” sebut TI dalam pengantar laporannya. “Dengan makin meningkatnya kehadiran perusahaan-perusahaan dari kedua negara ini di dunia, penyuapan dan korupsi pasti akan memberikan dampak yang cukup besar bagi lingkungan tempat mereka beroperasi dan bagi kemampuan perusahaan-perusahaan itu untuk bersaing secara sehat di pasar,” ujar TI.

TI juga mengajak agar ada gerakan internasional untuk melarang perusahaan-perusahaan membayar suap untuk mendukung operasi mereka di luar negeri. “Pemerintah negara-negara G20 harus memrioritaskan pencegahan praktik suap oleh perusahaan asing,” tegas Ketua TI Huguette Labelle.

Rusia yang menjadi negara paling buruk berdasar survei ini, disebut memiliki tantangan paling besar. “Sayangnya hampir tak ada lagi sisi kejujuran dalam kehidupan bisnis dan umum di Rusia,” ujar Direktur TI Rusia, Elena Panfilova.

Sebuah survei lain dari tahun lalu yang juga dilakukan TI menyimpulkan bahwa aksi suap-menyuap paling banyak dilakukan oleh perusahaan yang berasal dari negara yang pemerintahannya juga korup. Sektor yang paling banyak berisi aksi suap-menyuap adalah pekerjaan umum, di mana perusahaan-perusahaan harus bersaing ketat untuk memenangi tender pemerintah. Menurut TI, lingkup kontrak bidang pekerjaan umum yang biasanya bernilai besar, rumit dan melibnatkan banyak subkontraktor membuatnya paling mudah dan rawan dipermainkan, seperti dengan menggelembungkan anggaran atau menyelewengkannya.

bas

Peringkat aksi penyuapan (lebih rendah berarti lebih buruk)

1. Belanda, Swiss
3. Belgia
4. Jerman, Jepang
6. Australia, Kanada
8. Singapura, Inggris
10. AS
11. Prancis, Spanyol
13. Korea Selatan
14. Brazil
15. Hong Kong, Italia, Malaysia, Afrika Selatan
19. India, Turki
22. Arab Saudi
23. Argentina, Uni Emirat Arab
25. Indonesia
26. Meksiko
27. China
28. Rusia

Link ke laporan survei Transparency International (dalam bahasa Inggris)
http://bpi.transparency.org/in_detail/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya