SOLOPOS.COM - Pembangkit listrik tenaga nuklir di Grohnde, Jerman. (Antaranews.com)

Solopos.com, JAKARTA–Perusahaan energi nuklir Rusia, Rosatom, menawarkan diri untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertama di Arab Saudi. Menurut Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, Selasa (13/12/2022), perusahaan tersebut juga sedang membahas proyek pembangunan PLTN lain di Turki.

Rusia berencana meningkatkan pangsa energi nuklir sebesar 25% hingga tahun 2040. Negara itu juga dapat meningkatkan ekspor energi nuklir seiring permintaan yang meningkat akibat krisis energi global, kata Novak.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Perlambatan pengembangan energi nuklir dalam dekade terakhir sebagian besar disebabkan oleh kecelakaan di PLTN Fukushima di Jepang pada 2011, ujar dia. “Namun, pengalaman Jepang telah dipelajari secara serius dan diperhitungkan di tingkat dunia, kesimpulan yang relevan telah ditarik, keputusan yang diperlukan telah dibuat untuk kemungkinan keberadaan dan pengembangan industri lebih lanjut. Sebagai hasilnya, ada kemajuan pesat di bidang teknologi,” tutur Novak.

Baca Juga Plastik dan Minuman Manis Kena Cukai

Dia menyebut beberapa keuntungan energi nuklir, yaitu harganya lebih murah, diperlukan lebih sedikit bahan bakar untuk menghasilkan lebih banyak energi, dan memiliki volume emisi CO2 yang rendah, yang sepenuhnya memenuhi agenda iklim saat ini. “Saya ingin menekankan bahwa dengan latar belakang krisis energi dan upaya masyarakat internasional untuk memerangi perubahan iklim, energi nuklir menjadi sumber energi yang semakin menjanjikan,” ujarnya.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Perusahaan Energi Rusia Tawarkan Diri Bangun PLTN di Arab Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya