SOLOPOS.COM - Ilustrasi perumahan (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Perumahan rakyat disokong BTN dengan menyalurkan KPR senilai Rp61 triliun.

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah menggulirkan program 1 juta unit rumah untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat yang relatif tinggi. Program itu mendapat dukungan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

BTN pun siap menyalurkan dana kredit pemilikan rumah (KPR) untuk skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) senilai Rp61 triliun dengan target pembangunan rumah sebanyak 600.000 unit.

Direktur Utama BTN Maryono mengatakan BTN mendukung pembiayaan kredit untuk program pemerintah dalam pembangunan 1 juta unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh Indonesia .

“BTN mendukung progam 1 juta unit rumah. Untuk kredit FLPP senilai Rp61 triliun, target rumahnya bisa 600.000 unit,” papar Maryono di sela-sela acara di kampus Universitas Diponegoro Semarang, Jumat (6/3/2015).

Pihaknya mengatakan dari sisi pembiayaan kredit rumah BTN siap membantu pemerintah untuk mengurangi angka kekurangan kepemilikan rumah (backlog) di Indonesia yang tercatat saat ini di angka 13,5 juta unit. Namun hal itu juga mesti didukung ketersedian lahan, infrastruktur serta perizinan.

Dia menerangkan program 1 juta unit rumah menyasar dua segmen yang mana pemerintah daerah berperan mendukung pembangunan rusunawa dan rumah tapak untuk kebutuhan masyarakat miskin. Dalam hal ini, BTN telah menurunkan uang muka 1% untuk skema FLPP yang semula 5%-10% dengan bunga 7,25%.

Adapun segmen selanjutnya untuk rumah kategori masyarakat menengah. Menurut Maryono, BTN memberikan kemudahan fasilitas bunga market.

“Dari 600.000 unit rumah dibagi menjadi 250.000 unit untuk masyarakat menengah, sisanya untuk masyarakat miskin,” ujarnya.

Maryono menjelaskan beberapa pihak yang mendapatkan kuota uang muka 1% yakni pegawai negeri sipil, buruh, dan masyarakat berpendapatan tidak tetap. Namun demikian, katanya, prioritas tahap awal untuk pemenuhan uang muka 1% menyasar pada PNS.

“Prinsipnya, ke depan semua MBR dapat menikmati uang muka 1%,” terangnya.

BTN tahun ini menargetkan dapat membukukan laba bersih senilai Rp2 triliun hingga Rp2,2 triliun. Proyeksi itu dapat tercapai seiring membaiknya kondisi makro ekonomi serta terlaksananya rencana program 1 juta unit rumah.

Kepala Cabang BTN Semarang Dante S. Nugroho mengatakan uang muka 1% diperuntukkan untuk pembangunan rumah susun dilingkup perkotaan, sementara rumah tapak bisa dibangun di wilayah pinggiran atau perdesaan.

Dia mengatakan target kredit rumah skema FLPP di wilayahnya Rp400 miliar untuk pembangunan rumah sebanyak 4.000 unit. Adapun, target penyaluran kredit KPR di wilayah Jawa Tengah dengan skema FLPP senilai Rp1,1 triliun.

“Untuk lahan dimana yang cocok untuk pembangunan tergantung kesiapan para pengembangan,” papar dia.

Dante mengatakan para pengembangan yang tahun ini siap membangun rumah subsidi dengan skema FLPP berada di Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Semarang. Adapun rumah susun, dia mengakui tahun ini belum ada pengembang yang ingin membangun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya