SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL--Penolakan perubahan ISI menjadi ISBI juga diungkapkan oleh Dosen Fakultas Seni Rupa, Dwi Maryanto. Perubahan ISBI dinilai hanya akan memboroskan anggaran.

Pasalnya selama ini pendidikan budaya sudah terselipkan dalam materi perkuliahan seni.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

“Soal semiotika,sosiologi di perguruan tinggi ini sudah diberlakukan. Buat apa harus ada embel-embel budaya. Ini hanya akan buat kurikulum baru yang tumpah tindih. Akhirnya pemborosan,” katanya Kamis (9/2/2012).

Perubahan ISI menjadi ISBI itu menurutnya program dari pemerintah pusat yang diberlakukan bagi semua ISI seluruh Indonesia. ISI Jogja sendiri baru diberikan informasi pada akhir tahun lalu.”Ini terkesan mendadak, apalagi tidak ada kajian akademiknya,” katanya.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa ISI Jogja berunjuk rasa di depan gedung rektorat menolak perubahan ISI menjadi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI), Kamis siang ini.

Mereka berkumpul di pintu masuk ISI sekitar pukul 10.45.Di depan gedung rektorat,mereka membentangkan spanduk besar bertuliskan tolak ISBI dan spanduk kosong. Peserta aksi kemudian membubuhkan tanda tangan wujud penolakan ISBI  di spanduk kosong itu.

JIBI/HARIAN JOGJA/Andreas Tri Pamungkas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya