Solopos.com, SOLO — Perubahan identitas dari Rumah Makan Minangkabau menjadi Rumah Makan Padang pada 1960-an bertujuan menghindari diskriminasi terhadap masyarakat Minang di perantauan. Perubahan identitas itu menjadi berkah karena mampu membawa warung makan ini kian populer di Tanah Air, bahkan di luar negeri.
Nama Warung Makan Padang belakangan menyita perhatian publik Tanah Air. Ini setelah kemunculan Warung Nasi Padang Babi di Jakarta Utara yang menghebohkan.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.