SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak jenis Premium di SPBU. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Pertumbuhan ekonomi terutama mengenai laju inflasi dapat tertahan berkat harga BBM yang mengalami penurunan.

Harianjogja.com, JOGJA- Kota Jogja mengalami inflasi sebesar 0,13%. Inflasi Januari 2015 terjadi karena adanya perubahan harga yang memengaruhi angka indeks harga konsumen (IHK). Inflasi yang awal 2015 ini jauh dari inflasi pada akhir 2014 yang mencapai 1,76%.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Bambang Kristianto, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga beberapa kelompok pengeluaran. Selama Januari lalu, sebanyak enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan. Mulai kelompok bahan makanan naik 2,03%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,54%) dan kelompok perumahan, air, listrik, gas bahan bakar (1,05%).

Menurut dia, hanya kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami penurunan selama Januari lalu. Penurunan harga BBM tercatat sebesar 3,76%. Penurunan kelompok tersebut, mampu menahan terjadinya laju inflasi di Jogja.

“Bensin, misalnya, turun 15,94 persen dengan memberi andil sebesar (minus) -0,73 persen, cabai merah turun 9,85 persen dengan andil sebesar (minus) -0,04 persen,” ujar Bambang di sela jumpa pers Perkembangan Indeks Harga Konsumen di Jogja, Senin (2/2/2015) di Kantor BPS DIY.

Terkait perkembangan harga berbagai komoditas, Bambang mengatakan selama Januari 2015 menunjukkan kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS, inflasi 0,13% dikarenakan IHK mengalami kenaikan dari 116,84 (Desember 2014) menjadi 116,99 (Januari 2015).

“Laju inflasi tahun kalender 2015 (Januari 2014 terhadap Desember 2014) sebesar 0,13 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (Januari 2015 terhadap Januari 2014) sebesar 5,62 persen,” terangnya.

Sementara, Ketua III Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY Arief Budi Santoso mengatakan, dampak penurunan harga BBM cukup berpengaruh menahan lajunya inflasi. Pasalnya, penurunan harga BBM mampu menurunkan sejumlah harga komoditas.

“Saat ini, harga cabai turun, harga daging dan telur ayam juga turun. Ini mampu menahan lajunya inflasi,” tukasnya.

Dijelaskan Arief, sesuai dengan siklus di DIY, inflasi yang rendah terjadi sejak awal tahun hingga Mei mendatang.

“Umumnya awal tahun inflasi bisa terjaga dengan baik. Kemudian Juni mengalami kenaikan, kemudian turun lagi, lalu Desember naik lagi,” terang Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya