PERTUMBUHAN EKONOMI : Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Bank Percepat Penyaluran Kredit

Pertumbuhan ekonomi diharapkan terdorong dengan semakin cepatnya penyaluran kredit bank.

Solopos.com, SOLO—Sejumlah perbankan di Solo mempercepat penyaluran kredit mikro usaha rakyat. Hal itu untuk membantu pemerintah memperbaiki perlambatan ekonomi nasional.
Asisten Manager Bisnis Mikro (AMBM) BRI Cabang Solo Slamet Riyadi, Nonok Sukarno, mengaku membentuk tim untuk mempercepat penyaluran kredit mikro tersebut.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Kami langsung terjun ke pasar dan tempat publik dengan sasaran usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang memang belum mengenal bank,” jelasnya saat ditemui solopos.com belum lama ini.

Percepatan kredit mikro tersebut diutamakan pada sektor ketahanan pangan. BRI menyediakan plafon senilai Rp25 juta untuk kredit mikro, sedangkan retail bisa mencapai Rp250 juta.

Selain itu, Bank J. Trust Indonesia juga berkomitmen lebih untuk lebih agresif dalam menyalurkan kredit. Direktur Utama Bank J. Trust Indonesia, Ahmad Fajar, menargetkan pertumbuhan minimal 18% pada 2015.

Hingga akhir Agustus, pertumbuhan kredit sudah mencapai 11%. Dia optimistis beberapa bulan ke depan bisa mencapai target pertumbuhan tersebut.

“Bank J. Trust disuntik dana besar, sehingga minimal pertumbuhan kredit mencapai 18 persen. Sampai saat ini, pertumbuhan sudah 11 persen, sisa beberapa bulan ke depan harus tercapai,” jelasnya saat meresmikan kantor cabang pembantu Bank J Trust Indonesia Solo-Palur, Karanganyar belum lama ini.

Tahun ini, bank setempat menargetkan penyaluran kredit senilai Rp2 triliun. Saat ini, sudah tercapai sekitar Rp1,3 triliun. Kendati demikian, dia juga tidak mau gegabah dalam menyalurkan kredit. Bank juga harus selektif dalam memberikan pinjaman kredit.

Branch Manager Bank J. Trust Indonesia Cabang Slamet Riyadi Solo, Ekagara Rendra Kusuma, menuturkan target penyaluran kredit mikro tahun ini mencapai Rp15 miliar. Hingga saat ini, penyaluran sudah mencapai sekitar 95% atau sekitar Rp12 miliar.