SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google/frontroll)

Ilustrasi (google/frontroll)

JOGJA–Pertumbuhan perekonomian DIY pada triwulan III 2012 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Salah satu pendongkraknya, pertumbuhan produksi pertanian.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Tercatat, pada periode kali ini pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya berada pada tingkat 4,22%. Sementara sektor pertanian, meningkat sebesar 5,91% dengan share sebesar 18 sampai 19%, dan berhasil memberikan andil mencapai 1,12%.

Peneliti Madya Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Provinsi DIY, Djoko Raharto, menuturkan, progres yang terjadi di sektor pertanian ini disebabkan cuaca yang kondusif dan luas lahan yang bertambah. Namun, lanjutnya, peningkatan nilai produksi bukan karena luas lahan.

“Misalnya di Gunungkidul biasanya hanya panen sekali, sekarang bisa panen dua kali,” ujarnya, akhir pekan kemarin.

Diakui, peningkatan sektor pertanian bisa mendongkrak sektor ekonomi yang lesu, seperti furniture. Akhir-akhir ini, lanjut dia, pelemahan ekonomi di Eropa cukup memukul pelaku di sektor kerajinan dan furniture sehingga nilai ekspor furniture pun menurun.

Di Bawah Angka Nasional

Terkait inflasi, angkanya diprediksi masih ada di bawah inflasi nasional. “Sampai Oktober 2012 lalu, inflasi masih bergerak pada level 3,62 persen,” sebutnya.

Ia memaparkan, sampai November 2012, inflasi  masih menyentuh angka 4 persen. Dan diperkirakan hingga akhir tahun. Akan tetapi, juga tidak dipungkiri pertumbuhan ekonomi DIY masih berada di bawah angka nasional. Pertumbuhan ekonomi Indonesia per triwulan III 2012  berada pada angka 6,17%.

Kepala Divisi Perencanaan Strategidan Manajemen Kinerja Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia, Trisno Nugroho, mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi didominasi oleh sektor konsumsi rumah tangga dan investasi.

“Angka ini menurutnya mengalami pelambatan karena menurunnya sektor ekspor dalam negeri,” tukasnya.

Ia menambahkan, penurunan nilai ekspor ini terjadi seiring berlanjutnya pelemahan ekonomi global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya