SOLOPOS.COM - Mantan Menko Perekonomian yang kini menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Sofyan Djalil. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A)

Pertumbuhan ekonomi pada 2014 yang melambat disebut sebagai konsekuensi penurunan harga komoditas.

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Menko Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan pertumbuhan ekonomi yang hanya tercapai 5,02% pada 2014 adalah kenyataan yang harus dihadapi pemerintah karena turunnya harga komoditas.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Pemerintah ini baru masuk mulai November, Desember dengan kondisi eksternal harga komoditas turun, sawit turun, lain-lain turun, aktivitas ekonomi awal tahun sampai Oktober harga minyak tinggi sekali itu pengaruhi pertum ekonomi kita,” katanya di Istana Negara Kuala Lumpur Malaysia, Kamis (5/2/2015).

Kondisi seperti itu, lanjut Sofyan Djalil telah disikapi oleh pemerintah dengan melakukan perbaikan sektor riil menghapus subsidi harga premium dan perbaikan birokrasi untuk membuat sektor riil bekerja lebih cepat melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu bidang perizinan agar investasi lebih mudah.

Selain itu program infrastruktur pemerintah diharapkan mempercepat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Dengan segala program itu, Sofyan yakin pertumbuhan ekonomi 2015 lebih baik. “Kita harapkan 2015 lebih baik, tampaknya 5,8% bisa mencapai target tersebut,” jelasnya.

Ditanya tentang kondisi politik sengkarut lembaga hukum diperkirakan tak pengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Pengalaman sejumlah kendala politik sejak awal pemerintahan mampu diatasi dengan baik.

“Pemilihan langsung tidak langsung terselesaikan. Kelihatannya so far politik oke, jadi yang awal-awal pemerintahan Jokowi akan [dihadang] KMP ternyata enggak. Pemimpin kita cukup arif, kearifan sebagai pemimpin bangsa terlihat bahwa masalah-masalah besar bisa terselesaikan dengan cara Indonesia,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya