SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta —
Pertemuan sejumlah tokoh agama dengan Pemerintah yang dimulai pukul 20.00 WIB, Senin (17/1) yang berlangsung lebih dari empat jam dinyatakan baru pertemuan awal dan belum menyentuh substansi persoalan bangsa.

Setelah melakukan pertemuan  di Istana Negara, Pemerintah dengan tokoh agama masih menganggap pertemuan ini sebagai awal dari dialog selanjutnya.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Pertemuan berjalan baik,” kata Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam konferensi pers usai pertemuan, Selasa dini hari.

“Penuh suasana keterbukaan. Baik Presiden ataupun tokoh agama sama-sama berpandangan bicara dalam suasana terbuka,” kata Djoko Suyanto.

Menurut Djoko, pertemuan dilakukan secara terbuka. Kritik bebas disampaikan. “Tidak dibatasi waktu dan substansi. Mengalir begitu saja,” ucap Djoko.

Walau melakukan pertemuan
hingga tengah malam, pertemuan ini hanya dianggap sebagai pertemuan awal. Pembahasan masih akan lebih lanjut dilakukan, karena belum menyentuh substansi permasalahan.

“Pertemuan ini sangat awal. Kami sepakat akan ada pertemuan lebih lanjut dalam skala substansi. Pemerintah buka lebar untuk dialog, karena dialog ini bagian komunikasi pemerintah dengan elemen masyarakat,” ucap Djoko.

Sementara itu Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia Andreas Anangguru Yewangoe mengakui pertemuan ini memang belum menyentuh substansi yang dituntut pemuka agama terhadap Pemerintah. Karena itu pemuka agama akan terus menuntut dialog dengan Pemerintah.

“Kami akan kawal terus dan akan tuntut untuk terus dialog,” ujar Andreas usai pertemuan. “Saya kira intinya bukan karena bohong, tapi susbtansi pada masalah yang dihadapi oleh bangsa,” lanjutnya.

Sebelumnya, Presiden SBY menegaskan keinginannya mengundang sejumlah tokoh agama untuk berkomunikasi secara langsung. Pertemuan pun diharapkan dapat mencairkan suasana, apalagi saat ini sejumlah tokoh agama terus mengkritik kebijakan Pemerintah yang dianggap melakukan kebohongan kepada rakyat.

Adapun sejumlah tokoh agama yang hadir di Istana antara lain Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Andreas Anangguru Yewangoe, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Ichwan Syam, Ketua Wali Umat Buddha Indonesia Hartati Murdaya, dan tokoh Khatolik Franz Magnis Suseno.

Sedangkan SBY terlihat didampingi Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri. Di antaranya adalah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

Sebelum bertemu dengan Presiden SBY, tokoh lintas agama ini menggelar keterangan pers mengenai sikap mereka terkait 18 kebohongan pemerintah. Sembilan kebohongan lama dan sembilan kebohongan baru yang kemudian membuat risau pemerintah. Vivanews.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya