SOLOPOS.COM - Mentan Amran Sulaiman mewakili Presiden Jokowi membuka Rembug Nasional dan KTNA Ekspor 2015, di Boyolali, Jateng, Jumat (6/11/2015) pagi. (Setkab.go.id)

Pertanian Indonesia menurut Presiden Jokowi sudah menunjukkan keberhasilan.

Solopos.com, BOYOLALI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, indikasi keberhasilan pembangunan pertanian telah terlihat. Hasil kerja keras semua pihak telah menunjukan hasilnya. Mengutip angka ramalan Badan Pusat Statistik (BPS), Presiden Jokowi mengatakan produksi padi tahun 2015 sebanyak 74,99 juta ton yang tahun lalu hanya 70 juta ton.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

“Ada kenaikan 4 juta ton tahun ini, atau mengalami kenaikan 4,15 juta ton, 5,85  persen. Produksi ini mengindikasikan pasokan beras kita cukup dibandingkan tahun 2014,” kata Presiden Jokowi dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pada pembukaan acara Rembug Paripurna Kelompok Kontak Tani Negara Andalan (KTNA) dan Expo 2015 di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2015).

Demikian juga produksi jagung, kedelai dan pangan pokok lainya juga mengalami peningkatan. “Kerja keras petani patut kita hargai dengan cara membeli produk dari petani kita,” ucap Presiden Jokowi sebagaimana dilansir Setkab.go.id, Jumat.

Presiden Jokowi menginstruksikan Bulog agar menyerap secara maksimal produksi panen petani itu, terutama beras.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan, dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa, terbesar keempat di dunia, dan dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen, Indonesia membutuhkan pangan dalam jumlah yang besar untuk memenuhi kebutuhan warganya.

Karena itu, pemerintah mencanangkan agar swasembada pangan dapat dicapai dalam jumlah yang cepat dalam waktu tiga tahun. Sementara itu untuk komoditas pangan lainya dilakukan percepatan produksi secara nyata sehingga impor terkendali.

“Guna mencapai swasembada pangan, saya sudah memerintahkan Menteri Pertanian untuk menyelesaikan masalah utama, yaitu: 1) Irigasi yang rusak 52 persen di seluruh Indonesia, 2) Benih unggul terbatas, 3) Distribusi pupuk belum tepat sasaran, 4) Kurangnya alat dan mesin pertanian, dan 5) Masalah tenaga penyuluh,” terang Presiden Jokowi.

Selanjutnya dalam membangun pertanian, Presiden Jokowi meminta supaya fokus menangani tujuh komoditas strategis, yaitu: padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, daging, dan gula.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya