SOLOPOS.COM - Ilustrasi (

Ilustrasi (dok)

SOLO–Konsumsi harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi premium terancam membengkak alias meningkat tajam menyusul kenaikan harga Pertamax yang kini menembus Rp10.000/liter.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Semula, pertamax hanya dijual Rp9.550/liter. Kenaikan harga pertamax merupakan imbas semakin tingginya harga minyak dunia. Pengawas SPBU Lor Beteng, Danang Romi W, menyampaikan keyakinannya kenaikan harga Pertamax menjadi Rp10.000/liter akan membuat konsumsi Pertamax terus menyusut. Sebaliknya, hal ini bakal menyebabkan lebih banyak orang menggunakan premium.

“Otomatis begitu, sebelumnya saja saat harganya Rp9.550/liter, konsumsi pertamax hanya 200 liter/hari. Bisa dibandingkan dengan premium yang mencapai belasan ribu liter per hari. Dengan harga Rp10.000, orang sudah bisa beli premium 2 liter,” ungkap Danang, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (16/3/2012).

Kenaikan harga pertamax kali ini, menurutnya, adalah kenaikan harga terekstrem dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, rekor harga menembus Rp10.000/liter tersebut terakhir terjadi sekitar tiga atau empat tahun silam. Selama ini, Danang mengakui, konsumsi pretamax memang sangat kecil. Bahkan satu kali pemesanan atau DO sebanyak 8.000 liter (8 KL) bisa digunakan sampai beberapa pekan. Dengan kenaikan harga tersebut, Danang memastikan pertamax yang telah ngendon di tangki SPBU-nya, akan makin sulit terjual.

Asisten Manager External Relations PT Pertamina Pemasaran Jateng-DIY, Heppy Wulansari, mengakui ada peluang besar konsumen pertamax beralih ke premium menyusul kenaikan harga pertamax. Namun, dia menegaskan, Pertamina tidak bisa berbuat apa-apa sebab harga pertamax bergantung pada pergerakan harga minyak dunia.

Saat ini, konsumsi pertamax di wilayah Jateng-DIY diakuinya sangat kecil, antara 100-200 KL/hari. Konsumsi pertamax jauh di bawah konsumsi premium dan solar yang masing-masing mencapai 8.600-8.800 KL premium/hari (rata-rata konsumsi Januari-Februari 2012) dan 4.400-5.100 KL solar/hari.

“Kenaikan harga pertamax berat bagi kami, karena semakin membuka peluang konsumen beralih ke premium. Tapi langkah ini terpaksa diambil karena harga pertamax mengikuti harga minyak dunia yang dinamis. Kami sebenarnya berharap harga minyak dunia bisa bergerak turun,” terang Heppy.

Dia menambahkan, penyesuaian harga pertamax memang rutin dilakukan setiap dua pekan. Dalam kurun waktu itu, Pertamina mengevaluasi dan memutuskan apakah akan mengubah harga pertamax atau tidak dengan mempertimbangkan harga minyak dunia. Saat ini, pergerakan harga minyak terus naik, sehingga mau tidak mau harga pertamax juga harus naik. Harga Pertamax sendiri bisa berbeda tergantung wilayah. Di area Jateng-DIY harga ditetapkan Rp10.000/liter per 15 Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya