SOLOPOS.COM - GoPro HERO(JIBI/Harian Jogja/Engadget)

Persaingan penjualan produk kamera makin panas.

Solopos.com, SAN FRANCISCO — Produsen action camera Gopro memangkas sekitar 225 karyawannya atau 15% dari total 1.500 karyawan. Gopro juga menutup lini bisnis hiburannya. Langkah ini dilakukan menyusul persaingan produk kamera makin panas yang menyebabka keuntungan Gopro menurun.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (1/12/2016)yang dilansir Kantor Berita Antara, nilai saham Gopro naik 4,7% pada pembukaan perdagangan Rabu (30/11/2016).

Gopro dalam beberapa waktu terakhir mengalami perlambatan penjualan kamera karena pesaing menawarkan harga lebih murah. Tak hanya itu, aneka ponsel yang menambah fitur kamera di produknya membuat persaingan penjualan kamera kian terpengaruh.

Kasus penarikan 2.500 drone Karma yang belum lama diluncurkan juga mempengaruhi pendapatan Gopro. Beberapa langkah yang dilakukan untuk menyelamatkan Gopro yakni memangkas sekitar 225 karyawan, membatalkan lowongan dan menutup bisnis hiburan ,ereka.

Dengan pemangkasan 225 karyawan berarti menambah jumlah karyawan Gopro yang diputus hubungan kerja (PHK). Pada awal tahun ini, sekitar 7% karyawan Gopro dirumahkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya