SOLOPOS.COM - Abu Jibril. (Istimewa)

Abu Jibril membuat pengakuan tentang penyiksaaan Densus 88.

Solopos.com, SOLO – Muhammad Abu Jibril membuat pernyataan keras terkait kasus terbunuhnya Siyono saat ditangkap Densus 88 anti-teror. Jibril juga menulis pengakuannya tentang kekejaman dan penyiksaaan Densus 88.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Abu Jibril yang kini memakai nama Muhammad Jibriel Abdul Rahman menulis kisahnya ditangkap Densus 88 di laman Facebook, 12 April 2016. Hingga Kamis (14/4/2016) sore, cerita panjang lebar ini disukai 6.100-an akun dan dibagikan  5.006 kali.

Dalam tulisannya, Jibril mengaku ini momentum yang tepan untuk menceritakan kisahnya. “Pasca syahidnya (insyaa Allah) akhi Siyono rahimahullah akibat siksaan-siksaan brutal densus hingga ajal menjemput lalu pak polisi menyangkal bahwa hal tersebut adalah akibat perlawanan beliau hingga anggota densus melakukan pembelaan diri,” tulisnya.

Jibril mengaku muak dan mual dengan dengan cerita palsu polisi. Jibril mengaku dirinya sebagai korban dari kekejaman dan tindakan kejam dari Densus 88 dan polisi.

Pemred blog Arrahmah ini juga mengaku kesal lantaran jenggotnya dicabut. “Saya sendiri merasakan bagaimana saat mereka masukkan kresek plastik ke kepalaku lalu dilakban dan dipukul,” lanjutnya.

Lebih lanjut Jibril mengaku pernah melapor dan mengeluh, namun tak pernah ditanggapi.

Dikutip Solopos.com dari laman Facebook Muhammad Jibriel Abdul Rahman, Kamis (14/4/2016), inilah pengakuan lengkap Abu Jibril;

Banyak yang bertanya kepadaku tentang kekejaman dan penyiksaan Densus 88 terhadapku hampir 8th silam, namun belum ada waktu untukku bercerita tentang kejadian-kejadian masa lampau yang malas sekali untuk ku ceritakan.

Pasca syahidnya (insyaa Allah) akhi Siyono rahimahullah akibat siksaan-siksaan brutal densus hingga ajal menjemput lalu pak polisi menyangkal bahwa hal tersebut adalah akibat perlawanan beliau hingga anggota densus melakukan pembelaan diri. Disitu saya mulai muak dan mual akibat bualan dan cerita palsu mereka. Bukan tanpa alasan, karena saya adalah salah satu manusia yang pernah mengalami siksaan dan kekejaman yang tidak berperikemanusian tersebut, dan saya dengan haqqul yakin banyak lagi diantar temen-temen aktivis Islam lainya mendapat perlakuan yang lebih keji. Saya sendiri merasakan bagaimana saat mereka masukkan kresek plastik ke kepalaku lalu dilakban dan dipukul. Dengan tanpa belas kasih mereka mencabut jenggotku. Seluruh tubuhku dipukul dengan belati sehingga gigi2 ini retak dan rontok. Saat itu juga kepalaku diinjak dan hantukkan kedinding dan diludahi seolah-olah kita adalah makhluk keji yang harus dinyahkan dari muka bumi. Ya Allah.. dan begitu seterusnya. Maka wajar jika akhi Siyono bisa meninggal karena mungkin tidak tahan dengan perlakuan kejam tersebut. Ya Rabb…

Namun setiap laporan dan keluhan kami orang-orang yang terzalimi ini tidak pernah digubris. Tuduhan demi tuduhan terus berlanjut. Kadang hati ini ingin menjerit dan menangis. Namun hal tersebut hanya layak dilakukan disaat bertemu Allah disaat-saat mustajab dalam doa dan airmata. Beratnya ujian Allah ini kepada aku dan sahabat-sahabat yang terzalimi ini karena dakwah dan jihad yang kami yakini ini tidak sebanding dengan kaum muslimin yang tertindas lainnya. Disitulah ku bersabar dan tidak menaruh dendam kepada mereka para penjahat. Karena tidak mungkin sesuatu ujian itu ditimpakan kepada kita jika kita tidak mampu memikulnya. Allah Maha Tahu atas segalanya. Sabar dan shalatlah yang terbaik. Insyaa Allah..

Alhamdulillah, melalui Muhammadiyah dan kaum muslimin lainya yang concern terhadap hak-hak ummat Islam, kasus ini bisa terbongkar. Kezaliman densus lambat laun akan dibuka oleh Allah, dengan cara apapun. Tinggal kita banyaklah bersabar dan mendoakan saudara-saudara kita lainya yg dizalimi dan bantu mereka dengan kemampuan kita. Karena hal tersebut akan membuatmu mulia. Insyaa Allah. Insyaa Allah satu saat nanti kuingin menulis tentang hari-hari yang menyakitkan dalam hidupku, agar menjadi iktibar untuk temen2. Insyaa Allah..

Fofo-foto dibawah ini adalah foto masa lalu saatku dituduh “teroris” lalu menjalani hari-hari yg melelahkan melalu siksaan dan penjara. Semoga Allah mengampuniku dan memberikan pahala atas ujian-ujian yang kulalui. Aamin..

Ujian itu pasti, sabar pilihan. Insyaa Allah..

?#?kekejamandensus88 ?#?bubarkandensus88 ?#?jibriel ?#?dakwah ?#?jihad?#?siyono ?#?bongkarkekejamandensus88

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya