SOLOPOS.COM - Malaysia Open 2021 Resmi Ditunda. (Getty Images/Scott Barbour)

Solopos.com, SOLO — Untuk membangkitkan industri olahraga di Tanah Air diperlukan kerja sama antara olahraga dan industri.  Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppi Rosimin mendukung perlunya simbiosis mutualisme antara olahraga dan industri.

Yoppi mengatakan selama ini Djarum Foundation melakukan pembinaan atlet bulu tangkis di tingkat nasional. Namun dalam hal ini Djarum Foundation tidak megambil untung dari kegiatan itu.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Kami ini membina bukan sebagai pelaku industri. Tapi kami bukan berarti anti dengan industri. Justru kami sangat mengharapkan antara pembinaan dan industri itu berjalan berdampingan. Apa yang disampaikan Prof. Agus benar, perlu ada simbiosis mutualisme, saling membutuhkan,” kata dia dalam virtual yang digelar Solopos Media Group (SMG), Kamis (15/9/2022).

Menurutnya pembinaan atlet yang dilakukan Djarum Foundation juga memiliki ekosistem yang mendukung. Salah satu unsur dalam ekosistem tersebut adalah sponsor.

“Kalau kita tidak memasukkan sponsor ya seperti masakan tanpa garam. Kami memiliki prinsip seperti itu. Jadi kalau ada industri olahraga yang masuk, kami welcome sekali, justru kami memiliki prinsip agar tidak menyakiti mereka, harus bisa berjalan beriringan sehingga semua akan puas, baik penonton, atlet, sponsor dan pemerintah pun juga mestinya sangat welcome,” jelas Yoppi.

Baca Juga: Industri Olahraga Nasional, Si Raksasa yang segera Bangun dari Tidur

Yoppi mengatakan salah satu tujuan pembinaan tersebut adalah untuk membangkitkan pembinaan olahraga di seluruh Indonesia. Sebab dengan terjaganya semangat dan perkembangan olahraga, juga akan mendorong perkembangan di sektor lain.

“Itu akan menguntungkan semua orang. Atlet akan semakin semangat berlatih, pelatihnya semangat, orang tuanya apa lagi. Industri, atau sponsornya juga semangat karena banyak [produk] yang pakai. Sepatu dipakai, raket dipakai, kaos dipakai, semua akan berjalan. Kalau sponsor itu bergairah, akan semakin getol untuk mensponsori, baik clup, atlet, kejuaraan dan itu yang dinamakan siklus yang positif,” jelas dia.

Di sisi lain Owner West Bandits Combiphar Solo, James Winson, mengatakan pihaknya mengaku bangga dengan perkembangan olahraga terutama basket di Indonesia saat ini. “Saya bangga dengan liga basket Indonesia saat ini sudah menjadi industri yang sedang naik. Banyak mata pengusaha-pengusaha yang ingin berkontribusi di bola basket. Jadi basket ini industri yang sedang naik,” kata dia. Terlebih menurutnya Basket Indonesia juga sudah memiki nama di tingkat Asia.

Guru Besar Analisis Kebijakan Pembangunan Olahraga FKOR UNS, Agus Kristiyanto, menyebut industri olahraga di Indonesia ini sebagai raksasa yang tengah tidur. “Itu juga saya sampaikan dalam opini saya yang telah terbit di Solopos pada 2011 lalu, dengan judul Raksasa Tidur Industri Olahraga,” kata dia.

Baca Juga: Jalan Masih Panjang Menuju Kejayaan Prestasi Olahraga Indonesia

Para narasumber dalam talkshow bertema Olahraga, Industri yang Kian Menjanjikan, yakni Guru Besar Analisis Kebijakan Pembangunan Olahraga FKOR UNS, Agus Kristiyanto; Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppi Rosimin dan Owner West Bandits Combiphar Solo, James Winson, yang dipandu Direktur Bisnis dan Konten Solopos Media Group, Suwarmin, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Kamis (15/9/2022). (Tangkapan Layar)
Para narasumber dalam talkshow bertema Olahraga, Industri yang Kian Menjanjikan, yakni Guru Besar Analisis Kebijakan Pembangunan Olahraga FKOR UNS, Agus Kristiyanto; Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppi Rosimin dan Owner West Bandits Combiphar Solo, James Winson, yang dipandu Direktur Bisnis dan Konten Solopos Media Group, Suwarmin, yang disiarkan di Youtube Espos Live, Kamis (15/9/2022). (Tangkapan Layar)

Dalam pandangannya, industri olahraga memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang. Namun perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan untuk membangunkannya. “Tampaknya sudah 12 tahun lalu dan masih relevan dengan kondisi sekarang, walaupun ada perubahan-perubahan yang terjadi. Di awal 2020-2021, seiring pandemi yang mulai terkendali, muncul Perpres No.86/2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional,” jelas dia.

Menurutnya saat ini Indonesia telah memasuki era tersebut. Tujuannya di antaranya adalah untuk membudayakan olahraga. Tujuan kedua adalah meningkatkan produktivitas dan prestasi olahraga berkelas dunia. Ketiga adalah meningkatkan performa ekonomi berbasis olahraga.

“Uniknya tiga tujuan utama DBON [Desain Besar Olahraga Nasional] itu semuanya bertumpu pada bagaimana kontribusi yang bisa diberikan oleh industri olahraga. Pertanyaannya tentu bagaimana?” lanjut dia.

Baca Juga: Industri Olahraga Nasional, Si Raksasa yang segera Bangun dari Tidur

Dari beberapa riset yang dia lakukan, ada persoalan tersendiri kaitannya dengan mengakselerasi industri olahraga tersebut. Persoalan itu berkaitan dengan pola pikir masyarakat pada umumnya. Menurutnya, pada umumnya masyarakat masih menganggap bahwa olahraga adalah ranah sosial. Sementara industri olahraga adalah ranah bisnis. Sehingga dua hal itu dinilai tidak gampang dipadukan. Dengan begitu ada semacam stigma di masyarakat dalam melihat orientasi-orientasi industri olahraga tersebut. Dimana seolah-olah nantinya industri olahraga itu akan membawa pada situasi komersialisasi olahraga.

“Ini yang ditakutkan orang-orang yang memiliki mindset [olahraga ranah sosial dan industri ranah bisnis] dan sudah terlanjur memiliki stigma jika ranah sosial dan bisnis itu dua hal yang berbeda,” jelas dia.

Namun menurutnya beberapa negara sudah mengembangkan industri olahraga tersebut. Termasuk di Jepang dan Korea. “Ternyata mereka melakukan itu. Hanya saja mungkin tidak serta merta secara terbuka. Sebab lagi-lagi resistansi kaitannya efek ketakutan terhadap komersialisasi olahraga, itu menjadi persoalan tersendiri,” lanjut dia.

Dia menilai di beberapa negara telah berhasil melakukannya karena pola pikir yang berangsur-angsur diluruskan. Bahwa justru ketika pengelolaan industri olahraga itu bagus, kemudian disatupadankan dengan tujuan utama olahraga, akan menjadi semacam simbiosis yang saling menguntungkan antara olahraga dan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya