SOLOPOS.COM - Wakil Rektor KK UKSW Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM., Ph.D (AFHEA) saat diwawancarai mengenai kerja sama UKSW dengan IIAP yang merupakan program Goshen College.

Solopos.com, SALATIGA – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terus memperkuat jalinan kerja sama dengan berbagai negara di luar negeri. Kali ini, kampus yang telah meraih akreditasi Unggul ini menjalin kerja sama dengan Institute for Indonesian academic Partnerships (IIAP) yang merupakan program Goshen College, Indiana.

Kerja sama antara dua institusi tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian Yafet Yosafet Wilben Rissy, S.H., M.Si., LLM., Ph.D (AFHEA) dan IIAP Director J. Leslie Redfern, Jr secara online.

Yafet Yosafet Wilben Rissy menyatakan IIAP memberikan kesempatan bagi universitas dan institusi non-profit di Amerika Utara dan Indonesia untuk bekerja sama di bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat dengan komitmen mempromosikan perdamaian dan keadilan melalui pendidikan.

Tujuan IIAP adalah untuk membuat dampak nyata pada masyarakat Amerika Utara dan Indonesia dengan bekerja sama dengan mahasiswa dan fakultas untuk memberdayakan pemimpin masyarakat untuk membangun komunitas yang tangguh dan membangun hubungan yang lebih dalam.

“UKSW menyambut baik kerja sama dengan Goshen College. Ini merupakan kesempatan bagi UKSW untuk melakukan student exchange, pelatihan Bahasa Inggris, penelitian dan juga kegiatan akademik dan sosial lainnya yang difasilitasi IIAP,” jelasnya saat dijumpai Selasa (4/7/2023).

Menurutnya, kerja sama ini merupakan salah satu upaya UKSW untuk semakin memperluas internasionalisasi UKSW. Selanjutnya, Yafet Yosafet Wilben Rissy mengungkapkan akan melakukan koordinasi dengan prodi dan fakultas di UKSW guna mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan program yang bersifat lokal, nasional dan internasional.

“Prodi dan fakultas dapat meningkatkan program dalam bidang penelitian, student exchange, pelatihan-pelatihan terkait dengan ekspertis yang sedang berkembang,” bebernya.

Lebih lanjut, Yafet Yosafet Wilben Rissy menyebutkan lingkup kerja sama yang dijalin yaitu pembelajaran lintas budaya, pembelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta kursus yang diadakan di Indonesia dan Amerika Utara.

Kerja sama lainnya berupa pertukaran akademik, konsultasi dan proyek kolaborasi untuk perdamaian dan rekonsiliasi berupa dialog dan kerja sama lintas agama, kelestarian lingkungan dan pemulihan ekologis, kesehatan dan pembangunan komunitas, serta kewirausahaan sosial.

Seterusnya, kerja sama tersebut akan dilakukan secara konkrit melalui kuliah tamu di dalam kelas atau konferensi, joint research dan publikasi, pengajaran, sabbatical projects, kerja sama dalam program pengembangan masyarakat, dan kunjungan program sarjana.

Rekomendasi
Berita Lainnya