SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/www.livestrong.com)

Perlindungan terhadap konsumen pembalut wanita kini menghadapi kontroversi.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan meminta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan klarifikasi soal temuan kandungan klorin pada sejumlah merek pembalut wanita.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Maura Linda Sitanggang, mengatakan YLKI harus memperjelas metode uji yang digunakan, serta lebih detail lagi mengenai wujud dan senyawa kimia dari klorin yang ditemukan.

“Karena sejauh ini semua pembalut yang beredar di pasaran telah memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan kemanfaatan,” katanya, Rabu (8/7/2015). Selain itu, menurut Maura, selalu ada pengawasan rutin melalui pengujian ulang pembalut yang beredar.

UU Kesehatan mencatat pembalut wanita termasuk alat kesehatan dengan risiko rendah yang harus mendapat izin edar sebelum beredar di wilayah Indonesia. Produk dengan resiko rendah maksudnya hanya akan memberikan dampak minimal kepada kesehatan penggunanya.

Sebelumnya beredar pemberitaan tentang penelitian dari YLKI yang menemukan kandungan klorin pada pembalut wanita dan pantyliner. YLKI mengkhawatirkan dengan adanya kandungan klorin, pembalut itu akan berbahaya bagi organ intim wanita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya