SOLOPOS.COM - Suasana kegiatan Rejeki Ramadhan Ahli Bangunan yang digelar PT Holcim Indonesia di West Lake Resto Jogja, Minggu (5/7/2015) petang. (Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Perlambatan ekonomi membuat proyek infrastruktur melambat, sehingga penjualan semen turun

Harianjogja.com, JOGJA- Lambatnya pertumbuhan ekonomi sepanjang Januari-Juni 2015 berdampak negatif di hampir semua lini, termasuk industri semen. Pada semester pertama tahun ini, market semen di Indonesia tumbuh (minus) -3% dibanding semester pertama 2014.

Promosi BRI Imbau Masyarakat Tidak Mudah Terpancing Isu Uang Hilang di Medsos

Vice President Sales PT Holcim Indonesia, Juhans Suryantan mengatakan, industri semen secara umum mengalami perlambatan pada semester I 2015 kemarin. Kondisi tersebut terjadi terutama didorong oleh masih sedikitnya realisasi proyek infrastruktur yang dilakukan oleh  pemerintah.

“Market semen di Indonesia tumbuh -3 persen dari tahun lalu. Kami juga mengalami perlambatan pertumbuhan,” ?kata Juhans di sela acara Rejeki Ramadan Ahli Bangunan (Abang) Holcim di West Lake Resto Jogja, Minggu (5/7/2015) petang.

Meski begitu, Holcim bertekad mempertahankan market share dalam industri semen nasional. Hal itu dinilai sebagai target yang realistis memasuki semester kedua tahun ini.

“Selama satu semester pertama, pasar belum bisa tumbuh. Penjualan belum bisa terealisasi dengan baik. Maka itu, menyambut semester II ini, kami tidak muluk-muluk. Kami hanya ingin memertahankan penguasaan market share 15 persen secara nasional,” jelas Juhans.

Penyerapan terbanyak dari market share tersebut didominasi dari sektor ritel (semen kemasan kantong). Prosentasenya mencapai 75% dari target volume produksi Holcim sebanyak  9,1 juta ton per tahun. Sisanya, sebanyak 25% berupa semen curah. Pihaknya menargetkan 22% volume akan terdistribusikan untuk Pulau Jawa saja di tahun ini.

“Angka pertumbuhan pasar semen nasional tahun ini diprediksi tetap sama dengan tahun lalu, sekitar 57 juta ton dengan penyerapan yang relatif sama,” ujarnya.

Kondisi tersebut, sambung Juhans, berdampak pada sulitnya industri semen untuk recovery keterpurukan penjualan sepanjang semester pertama. Tapi, ada sedikit harapan dari sejumlah rencana proyek infrastruktur pemerintah yang dimulai pertengahan tahun ini. Seperti, rencana pembangunan jalan tol Sumatra, program sejuta rumah, jalan tol laut, pembangunan airport, bendungan dan lainnya.

“Sekarang masih tahap groundbreaking. Tapi kami berharap itu nanti akan memacu pertumbuhan ekonomi. Realisasi segera muncul dan pasar bias tumbuh,” kata Juhans.

Pada kegiatan tersebut, Holcim Indonesia menggelar Rejeki Ramadhan Ahli Bangunan, sebuah acara yang dikemas dengan penuh religius dan kebersamaan. Lebih dari 600 orang para Ahli Bangunan dan keluarganya, menghadiri kegiatan tersebut.

“Kami bangga dengan para ahli bangunan dan keluarganya yang hadir disini, mereka adalah mitra kami, semoga berkah Ramadhan selalu bersama kita semua “ ungkap Omar Hadijaya, Brand Activation and Trade Marketing Holcim Indonesia.

Para ahli bangunan menikmati berbagai agenda yang penuh ceria, lemparan rejeki , paku rejeki dan bazar ramadhan. Acara semakin lengkap saat Ustad kondang Gus Miftah memberikan tausiah ramadhan yang menyejukan.

PT Holcim Indonesia memiliki ragam kegiatan untuk memberikan penghargaan atau appresiasi kepada para Ahli Bangunan yaitu Akademi Ahli Bangunan (AABH) sejak 2007 dan melibatkan lebih dari 18,491 Ahli Bangunan, Mudik Bersama, Rejeki Ramadhan Abang Holcim, Holcim Gala Bola, Karya Bersama Abang Holcim serta Kelompok Ahli Bangunan Holcim ( KLAB) yang beranggotakan 4,485 ahli bangunan yang tersebar di seluruh Indonesia yang telah setia menggunakan produk semen Holcim Serba Guna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya