SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (dua kiri), Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian (dua kanan), dan Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar (kanan), berfoto usai meletakkan bunga di Monumen Ground Zero pada acara peringatan 20 tahun Bom Bali di Kuta, Badung, Rabu (12/10/2022). ANTARA/Genta Tenri Mawangi

Solopos.com, BADUNG — Tragedi Bom Bali yang terjadi 20 tahun lalu diperingati di Monumen Ground Zero, Kuta, Badung, Bali, Rabu (12/10/2022) malam.

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan peringatan itu menjadi pengingat bagi Indonesia dan dunia untuk lebih waspada terhadap ancaman terorisme.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Listyo menilai berbagai upaya pencegahan termasuk pengawasan pada paham radikal menjadi penting karena itu dapat mencegah bibit-bibit terorisme bertumbuh di Indonesia.

“Harapan kami ke depan (dari acara peringatan ini) Indonesia dan dunia semakin waspada terhadap ancaman-ancaman terkait kegiatan kelompok teror, dan bagaimana kita (membangun) kerja sama melakukan moderasi agama, melakukan upaya-upaya pencegahan agar paham yang berkembang menjadi bibit-bibit terorisme bisa dicegah semaksimal mungkin,” kata Kapolri selepas menghadiri peringatan 20 tahun Bom Bali pada Kamis dini hari.

Baca Juga: Peringatan 20 Tahun Bom Bali, Warga Bali dan WNA Gelar Doa Perdamaian

Dalam kesempatan yang sama, Listyo juga menyampaikan peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali menjadi kesempatan bagi dunia memperkuat kerja sama melawan terorisme.

Pasalnya, terorisme merupakan kejahatan lintas batas yang menjadi persoalan dunia.

Terkait itu, ia menyampaikan sejumlah perwakilan negara asing, di antaranya dari Australia, Malaysia, Jepang, dan Selandia Baru, yang menghadiri acara peringatan telah menunjukkan komitmen untuk memperkuat kerja sama melawan terorisme.

Baca Juga: 20 Tahun Bom Bali, Ustaz Abu Bakar Baasyir: Kekerasan Tidak Dibenarkan!

“Kami semua sepakat pada peringatan ke-20 tahun (tragedi Bom Bali) ini, terkait dengan kolaborasi menghadapi perkembangan teroris terus kami lakukan,” kata Listyo Sigit Prabowo, seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Kapolri bersama Menteri Dalam Negeri RI Tito Karnavian dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Boy Rafli Amar menghadiri acara peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali di Tugu Peringatan Bom Bali/Monumen Ground Zero, Kuta, Badung, yang berlangsung pada Rabu malam.

Dalam kegiatan itu, yang dipersiapkan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, para pejabat tinggi negara itu berdoa bersama dengan para penyintas, keluarga dan kerabat korban Bom Bali.

Baca Juga: Ancaman Ekstremisme dan Kekerasan Meningkat, Pemkot Solo Luncurkan Tim Terpadu

Warga yang berkumpul di depan Monumen Ground Zero sejak pukul 23.00 WITA, Rabu, juga menyalakan lilin sebagai simbol perdamaian.

Dalam kegiatan yang sama, Presiden RI Joko Widodo melalui rekaman video yang disiarkan di lokasi acara kembali menegaskan komitmen Indonesia memberantas terorisme.

“Saya memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan. Tidak ada tempat di tanah air kita untuk terorisme,” kata Presiden RI Joko Widodo dalam siaran video yang disiarkan saat acara.

Baca Juga: Tetap Berbahasa Sunda, Kisah Masyarakat Pasundan di Bumi Mataram 

Tidak hanya dari Presiden RI, Perdana Menteri Australia periode 1996–2007 John Howard juga memberikan pernyataan terkait peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali melalui rekaman video yang disiarkan di lokasi acara.

“Pelaku teror (Bom Bali) ingin merusak hubungan Indonesia dan Australia, tetapi mereka gagal karena selepas peristiwa itu kepolisian dari dua negara justru bahu-membahu memburu para pelaku, dan itu memenangkan hati warga Indonesia dan Australia,” kata Howard.

Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 merupakan peristiwa ledakan bom di tiga lokasi, yaitu di Paddy’s Pub dan Sari Club di Legian, Kuta, Badung, kemudian di trotoar dekat Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Renon, Denpasar.

Baca Juga: Densus 88 Dilibatkan, Pintu Masuk Bali Dijaga Ketat Jelang KTT G20

Aksi teror itu menyebabkan 202 orang tewas, yang terdiri atas 164 warga negara asing dan 38 warga negara Indonesia, serta 209 orang luka-luka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya