SOLOPOS.COM - Menkeu Chatib Basri (JIBI/Solopos/Antara/Prasetyo Utomo)

Menkeu Chatib Basri (JIBI/Solopps/Antara/Prasetyo Utomo)

Menkeu Chatib Basri (JIBI/Solopps/Antara/Prasetyo Utomo)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah akui kesulitan menjaga inflasi bulan Agustus di bawah angka 1 persen. Hal itu adanya momen Idul Fitri.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pada Agustus terjadi momen perayaan Lebaran ketika tingkat konsumsi masyarakat lebih tinggi dibandingkan biasanya.

Dia berharap inflasi pada Agustus akan lebih rendah dibandingkan inflasi Juli 2013 yang mencapai 3,29% namun tidak berharap dapat mencapai angka 1%.

“Mudah-mudahan September nanti balik ke normal, yaitu di bawah 1%. Tapi kemungkinan itu September yah. Kalau Agustus masih tinggi, meskipun tidak setinggi Juli,” katanya di Istana Negara, Kamis (8/8/2013).

Chatib berharap terjadi deflasi pada Oktober 2013 menyusul rencana impor bahan pangan pada priode tersebut.

Lebih lanjut dia berharap tingkat inflasi akan melemah pada kuartal ketiga tahun ini sehingga pemerintah tidak terlalu kesulitan mencapai target inflasi akhir tahun sebesar 7,2%.

Sebagaimana pernah ia kemukakan sebelumnya, hari ini Chatib kembali mengakui rendahnya peluang pencapaian target inflasi akhir tahun.

Dalam APBN-P 2013, pemerintah menargetkan inflasi sebesar 7,2%. Akan tetapi, tingginya inflasi pada Januari – Juli dan ditampah peluang inflasi tinggi juga pada Agustus, Chatib mengaku akan susah mencapai target tersebut.

“Akhir tahun mungkin tidak 7,2%. Memang susah tercapai dengan inflasi kemarin, tapi kami coba supaya deviasinya tidak terlalu jauh yah. Bank Indonesia sendiri perkiraanya 8%,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya