SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO—Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah melakukan ekspansi luar biasa tahun ini. Setelah mengoperasikan kantor cabang pembantu (KCP) di Sragen, Kamis (24/5) lalu, dibuka KCP baru di Klaten.

Setelah dua KCP tersebut, semester II/2012, bank syariah yang telah spin off atau memisahkan diri dari manajemen BNI konvensional itu berencana membuka dua KCP lagi, berlokasi di Boyolali dan Sukoharjo.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Pimpinan Kantor Cabang Utama (KCU) BNI Syariah Solo, Nurcahyo Dwi Artianto (Anto), mengatakan sepanjang tahun ini pihaknya terus melakukan penetrasi pasar dengan membuka KCP dan menjalin kerja sama dengan sejumlah BMT di daerah. BMT merupakan penyalur pendanaan BNI Syariah di kawasan yang belum terjangkau KCP.

Menurut Anto, pangsa pasar bank syariah kini semakin lebar seiring makin banyaknya masyarakat yang berminat dengan sistem perbankan syariah. “Bank syariah makin booming, termasuk di daerah. Tahun ini kami harapkan dibuka empat KCP di Soloraya,” ungkap dia yang resmi memimpin KCU BNI Syariah Solo April itu, saat dijumpai wartawan, di ruang kerjanya, Senin (28/5/2012).

Anto mengakui selama ini konsentrasi pasar masih terpusat di Kota Solo. Sebagai gambaran produk Tunas Usaha Syariah (TUS) atau serupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) di bank konvensional, sebagian besar diserap kalangan pedagang pasar, pedagang batik, dan pelaku usaha di sektor perdagangan lain. Kalangan pedagang diketahui mendominasi perekonomian Solo.

Berdasarkan data pihaknya, BNI Syariah Solo telah menyalurkan Rp1,075 miliar dana TUS, dari kuota Rp1,5 miliar yang ditetapkan. Jumlah tersebut masih mungkin bertambah mengingat potensi pasar di daerah yang berpeluang untuk digarap.

Kelak jika empat KCP telah beroperasi, Anto optimistis dapat menyalurkan lebih banyak dana lagi bagi kalangan UMKM yang membutuhkan. Partisipasi BNI Syariah terhadap penyaluran KUR diakui mampu mendongkrak nilai KUR secara global.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Doni P Joewono, menjelaskan outstanding KUR pada April 2012 mencapai Rp889,83 miliar atau tumbuh 73,48% dibandingkan periode sama tahun lalu. KUR senilai itu disalurkan kepada 92.537 debitur. Pertumbuhan KUR yang luar biasa, menurut Doni menunjukkan perbankan Solo kini lebih serius dalam menyalurkan KUR.

Selain itu, keterlibatan BNI Syariah untuk ikut serta menyalurkan KUR juga menjadi alasan mengapa pertumbuhan KUR begitu menggembirakan. Masuknya BNI Syariah menambah daftar bank penyalur KUR di Soloraya, yang saat ini mencapai delapan bank penyalur. “KUR di wilayah Soloraya disalurkan delapan bank, yaitu BNI Syariah, BNI, BTN, Bank Bukopin, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, Bank Jateng dan BRI,” beber Doni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya