SOLOPOS.COM - Direktur Utama PD BPR Bank Daerah Karanganyar, Sudarsito, (kiri), menerima penghargaan Top BUMD 2017 di Jakarta, Rabu (24/5/2017). ( JIBI/Solopos/Sri Sumi Handayani)

Sebanyak 71 bank perkreditan rakyat (BPR) di Soloraya akan meluncurkan aplikasi digital marketing pada Agustus. Dengan aplikasi ini BPR siap go online dalam menawarkan produk tabungan dan kredit.

Solopos.com, SOLO—Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Soloraya akan meluncurkan aplikasi  digital marketing pada Agustus mendatang. Aplikasi tersebut memuat informasi mengenai produk funding (tabungan/penghimpunan dana) dan lending (penyaluran dana/kredit) 71 BPR di Soloraya.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Ketua Perbarindo Soloraya, Azis Soleh, menyampaikan menjelang Lebaran, Perbarindo telah menandatangani kerja sama dengan Solocon Valley untuk pengembangan aplikasi digital marketing. Aplikasi yang bisa diunduh melalui smartphone ini memberi informasi produk yang ditawarkan BPR Soloraya.

Tidak hanya melihat, pengguna aplikasi bisa berkomunikasi dan meninggalkan nomor kontak agar ditindaklanjuti pegawai BPR. “Digital marketing ini merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi perkembangan teknologi dan adanya fintech. Jadi nanti nasabah yang ingin membuka rekening atau mengajukan kredit bisa melalui aplikasi ini,” ungkap Azis kepada , Selasa (04/07/2017).

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Laksono Dwionggo, menyampaikan dibandingkan bank umum, strategi marketing BPR memang masih lemah. Menurut dia, dari 73 BRP di Soloraya, 71 BPR di antaranya bergabung dalam program tersebut.

“BPR dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Hingga saat ini ada 163 fintech di Indonesia tapi baru 23 yang mengajukan proses izin ke OJK,” jelas Laksono kepada wartawan.

Selain memberi informasi kepada nasabah dan masyarakat, sistem tersebut juga bisa digunakan internal karyawan BPR untuk mengunggah nama nasabah yang mengalami kredit macet sebagai upaya bersama menekan non performing loan (NPL). NPL BPR Soloraya hingga April tercatat cukup rendah, yakni di bawah 5,7%.

Laksono menyampaikan NPL Soloraya lebih rendah dibandingkan NPL BPR di Jateng yang mencapai 7,46%. Namun jika dibandingkan dengan NPL bank umum yang hanya 2,45%, NPL BPR terbilang tinggi. Meski begitu, Laksono optimistis di akhir tahun NPL bisa terus turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya