SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos) — Kalangan perbankan menegaskan tidak akan mengambil kebijakan menaikkan suku bunga kredit dalam waktu dekat.

Melihat kondisi perekonomian saat ini, perbankan memilih mengambil resiko menekan keuntungan.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Pimpinan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Jl Slamet Riyadi, Waryanto Hadi Susilo mengungkapkan meski suku bunga Bank Indonesia (BI) alias BI rate naik 25 basis poin, pihaknya belum berpikir untuk bereaksi cepat dengan menaikkan suku bunga.

Waryanto mengaku masih akan melihat perkembangan, sebelum mengambil kebijakan atas nilai suku bunga kredit. Saat ini, suku bunga kredit dipertahankan di angka 13%-14% per tahun. “Berdasarkan rapat koordinasi kami, sementara belum ada keputusan untuk mengubah suku bunga kredit. Kita tetap pertahankan suku bunga lama, walau memang resikonya harus mengurangi profit,” jelas Waryanto, kepada Espos, Selasa (8/2).

Lebih jauh, kendati tidak adanya kenaikan suku bunga berimbas pada kemungkinan mengurangi keuntungan bank, Waryanto menyebut BRI akan mengimbangi kondisi itu dengan memperluas cakupan kredit.

Tak hanya memperluas, BRI, menurutnya juga tak segan menambah volume kredit jika memang riwayat nasabah bersangkutan terbilang baik. Dengan langkah tersebut, Waryanto meyakini berkurangnya profit akibat imbas kenaikan BI rate tidak akan signifikan.

Hal senada disampaikan Direktur Utama (Dirut) PD Bank Pasar Solo, Agung Irawan, saat dihubungi terpisah. Agung menjelaskan, meski BI rate kini dinaikkan sampai angka 6,75%, pihaknya belum berpikir menaikkan suku bunga kredit.

Menurut Agung, hal itu merupakan langkah realistis di tengah kondisi perekonomian saat ini. PD Bank Pasar kini mematok suku bunga kredit sebesar 1% per bulan untuk kredit pegawai negeri sipil (PNS) dan 1,6% per bulan untuk kredit umum.

Sebelumnya, saat ditemui di sela peresmian kantor baru, Agung menjelaskan dengan suku bunga kredit yang saat ini berlaku, kinerja Bank Pasar dinilai baik. Hal itu, salah satunya tampak dari angka nonperforming loan (NPL) yang mengalami penurunan setiap tahun. Pada tahun 2007, NPL Bank Pasar tercatat 19,7%, sedangkan pada tahun 2010 menjadi 4,05%. “Kami akan pertahankan suku bunga kredit yang saat ini berlaku. Sementara belum bicara untuk menaikkan suku bunga,” ujar dia. tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya