SOLOPOS.COM - Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan saat memberikan sambutan sebelum meresmikan Kantor Kas Unit Usaha Syariah di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat (25/9/2015). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Perbankan DIY untuk BPD akan mendirikan sebuah bank syariah.

Harianjogja.com, JOGJA– Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY berencana melepas unit usaha syariah (UUS) nya menjadi bank BPD Syariah. Rencananya, pelepasan UUS tersebut akan dilakukan delapan tahun ke depan.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Direktur Utama BPD DIY Bambang Setiawan mengatakan, segala persiapan untuk pelepasan UUS tersebut terus dilakukan. Mulai syarat administrasi, sumberdaya manusia hingga infrastruktur nya.

“Kami memohon dukungannya agar proses transformasi UUS menjadi bank syariah BPD DIY berjalan baik. Apalagi, pertumbuhan UUS kami sangat menggembirakan dengan nilai asset saat ini mencapai setengah triliun rupiah,” ujar Bambang di sela-sela peresmian Kantor Kas Unit Usaha Syariah di Kampus Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat (25/9/2015).

Selama ini, UUS BPD DIY menjadi bagian tak terpisahkan dari BPD DIY. Unit usaha tersebut berdiri sejak delapan tahun lalu dan turut berperan serta dalam pembangunan DIY. Hingga saat ini, USS BPD DIY memiliki satu kantor cabang, dua kantor cabang pembantu, enam kantor kas dan 26 kantor layanan syariah yang melekat di seluruh kantor cabang dan cabang pembantu BPD DIY.

“Kantor kas di UII sudah dapat izin dari OJK [otoritas jasa keuangan] seminggu lalu. Ini merupakan kantor kas ke 262 kami atau yang ketujuh UUS. Keberadaan kantor ini bertujuan untuk lebih mendekatkan pada nasabah, termasuk civitas akademika di UII,” ujar Bambang.

Capaian tersebut menunjukkan tren positif di tengah melambatnya perekonomian nasional dan dunia. Hal itu terlihat dari pertumbuhan UUS BPD DIY dalam sebulan terakhir. Hingga akhir Agustus 2015, sambungnya, total asset UUS BPD DIY mencapai Rp423,46 miliar atau mengelami kenaikan selama semester pertama sebesar sebesar Rp387,705 miliar. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun sebesar Rp226,83 miliar atau mengalami peningkatan dari data semester pertama sebesar Rp225,109 miliar.

Untuk penyaluran pembiayaan yang dilakukan kepada masyarakat mencapai Rp313,73 miliar. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 9,32% jika dibandingkan tahun sebelumnya pada bulan yang sama. “Produk-produk syariah yang kami layani beragam, mulai tabungan, giro, pembiayaan berbasis syariah untuk kegiatan produktif, kepelilikan kendaraan dan rumah hingga gadai emas. Semua dilakukan berdasarkan prinsip syariah,” kata Bambang.

Sementara, Rektor UII Harsoyo mengatakan, pihaknya mendukung keberadaan kantor kas tersebut. Menurutnya, sistem ekonomi syariah terus berkembang khususnya di DIY. Merujuk pada data OJK DIY, Harsoyo menerangkan jika pencapaian keuangan syariah pada semester pertama tahun ini di wilayah DIY tumbuh mencapai 7,72%.

“Angka tersebut berada di atas share rata-rata perbankan secara nasional. Rata-rata share perbankan secara nasional masih di bawah 5 persen. Pencapaian di DIY tentu cukup positif,” kata Harsoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya