SOLOPOS.COM - Puluhan remaja ditangkap Tim Pandawa Polres Sukoharjo setelah kedapatan hendak melakukan perang sarung pada Sabtu (25/3/2023) malam. (Istimewa/Polres Sukoharjo)

Solopos.com, SOLOPerang sarung antarkelompok remaja sedang marak di sejumlah daerah saat Ramadan ini. Polisi menangkap para remaja yang terlibat aksi yang mengganggu keamanan itu.

Dikutip dari laman humas.polri.go.id, Senin (27/3/2023), Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. M. Iqbal Alqudusy menyampaikan perang sarung saat ini bukan lagi bentuk kenalakan remaja biasa. Menurut dia, aksi perang sarung yang terjadi belakangan ini menjurus ke tindak pidana.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Perang sarung antarkelompok yang biasanya memang dilaksanakan pada Ramadan itu dapat mengakibatkan jatuhnya korban. Sebab, sarung yang dipakai sudah dimodifikasi dengan dibendel dan diisi batu.

Iqbal juga menyebut pelaku perang sarung saat Ramadan seperti sekarang ini juga membawa senjata tajam (sajam) dan benda lain yang dapat mencederai orang lain. Aksi mereka pun kerap bikin kegaduhan sehingga meresahkan masyarakat.

“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada dan mengawasi pergaulan putra-putri. Arahkan para remaja untuk mengisi Ramadan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, bukan malah perang sarung,” kata Iqbal.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (27/3/2023), perang sarung antarkelompok remaja terjadi di Brenggong, Kecamatan Purworejo pada Jumat (24/3/2023). Aparat Polres Purworejo menangkap 13 remaja yang terlibat perang sarung dan menyita sejumlah kendaraan milik mereka.

Terpisah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya gencar menggelar operasi cipta kondisi berskala besar untuk menjaga ketertiban umum selama Ramadan 2023, termasuk untuk mengantisipasi aksi perang sarung.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan dalam operasi cipta kondisi ini melibatkan personel gabungan dari TNI, Polri, hingga Garnisun.

“Operasi cipta kondisi dilakukan sejak Desember 2022 mulai Senin-Minggu. Namun, setiap Senin-Kamis operasi gabungan dilakukan dengan skala sedang,” katanya dikutip dalam rilis, Senin.

Dia melanjutkan pada Ramadan ini mulai muncul fenomena perang sarung yang dilakukan oleh para remaja. Untuk itu, pihaknya menggencar kembali operasi cipta kondisi secara besar-besaran.

“Dari hasil operasi, awal Ramadan yakni pada 23 Maret lalu telah diamankan [ditangkap] sebanyak lima remaja [terlibat perang sarung]. Pada 24 Maret sebanyak tujuh remaja yang kedapatan membawa sarung yang di dalamnya diikat dengan batu dan besi,” ulas Eddy.

Tak berhenti sampai di situ. Pada Sabtu (25/3/2023) sebanyak sembilan orang yang terdiri atas empat pelaku perang sarung dengan dalih mencari makan sahur dan lima orang melakukan balap liar.

“Ini dari hasil jangkauan yang kita lakukan di empat wilayah, yakni Surabaya bagian utara, selatan, barat, dan timur. Remaja yang diamankan rata-rata berusia 15-18 tahun,” ucap Eddy.

Dia memastikan tim gabungan akan terus menggencarkan operasi untuk mengantisipasi perang sarung yang marak pada Ramadan ini.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Marak Perang Sarung para Remaja, Ini Langkah Surabaya Menertibkan

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya