SOLOPOS.COM - Kapal Perang India (Foto Antara)

Solopos.com, NEW DELHI — Dampak “perang dingin” baru antara Rusia dengan negara-negara Barat melebar ke Asia Selatan. Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendekati Pakistan sebagai rekan baru untuk membangun kekuatan militer.

Di Asia Selatan, Pakistan dan India bersaing ketat dalam kekuatan militer, termasuk nuklir, sejak perang dingin. Sebelumnya, Pakistan lebih dekat dengan AS dalam soal militer. Sedangkan India yang semula mendatangkan senjata dari Rusia, kini membeli lebih banyak persenjataan dari Amerika Serikat (AS).

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Dikutip Bloomberg, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, melakukan lawatan ke Pakistan pekan lalu dan merupakan kunjungan pertama ke negara itu sejak runtuhnya Uni Soviet. Rusia-Pakistan menandatangani kesepakatan kerjasama militer pertama antara kedua negara.

“Komunitas dunia ingin menjalin hubungan bisnis dengan Pakistan saat ini,” kata Shoigu seperti dilansir dalam pernyataan resmi pemerintah Pakistan.

Manuver Rusia ke Pakistan ini merupakan upaya Putin dalam rangka membangun hubungan baru ke negara-negara Asia. Seperti diketahui, Rusia kini terisolasi dari hubungan internasional setelah intervensi mereka dalam konflik di Ukraina.

Langkah ini penting karena AS telah menggeser Rusia sebagai penyuplai persenjataan terbesar ke India selama beberapa waktu terakhir. Kini Rusia terpaksa mengkaji ulang strategi mereka dalam memasarkan senjata ke Asia Selatan, termasuk dengan mendekati Pakistan yang menjadi rival India.

“Kami melihat Rusia yang baru. Saat India mulai memperluas pencarian sumber persenjataan ke AS dan Israel, Rusia juga ingin melakukan ekspansi. Baik Rusia dan India kini sedang mengkaji ulang langkah mereka,” kata Direktur Society for Policy Studies, Uday Bhaskar, di New Delhi.

Tak hanya itu, Vladimir Putin juga akan mengunjungi India bulan depan untuk bertemu dengan PM India, Modi. Bulan ini, Rusia juga mengumumkan rencana membangun jalur pipa gas kedua ke China yang juga sekutu Pakistan. Hal ini dilakukan untuk menguatkan strategi Rusia dalam ekspor energi ke Asia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya