SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Hingga kini di Indonesia belum pernah terdengar ada insiden perampokan di lift, seperti video yang beredar lewat BBM dan Twitter. Meski demikian, kita tetap harus waspada mengantisipasi kejahatan bermodus “kontralogika” ini.

“Dulu perampokan dengan modus menggunakan teknologi canggih, tapi sekarang sudah habis. Yang terjadi sekarang modus baru dengan kontralogika,” ujar kriminolog dari Universitas Indonesia, Prof Adrianus Meliala, Rabu (21/7).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Adrianus menjelaskan, dengan modus kontralogika pelaku mengambil kesempatan di saat targetnya berpikir tidak mungkin ada aksi kejahatan di dekatnya. Karena selama ini orang berpikiran kalau kejahatan selalu datang dari luar.

“Seperti perampokan di lift, siapa yang menyangka orang di sebelah kita ingin merampok. Itu yang tidak mungkin, tapi kenyataannya mungkin,” jelas pria berkacamata tersebut.

Adrianus menjelaskan, modus kejahatan dengan teknik kontralogika tidak saja terjadi di lift namun bisa juga terjadi di rumah atau pun di kantor. Di tempat-tempat itu, biasanya orang bersiap atas kejahatan yang dilakukan dari luar namun ternyata pelakunya berasal dari orang dalam.

“Di rumah kita biasanya menggembok pintu biar aman dari pencuri. Namun ternyata pencurian dilakukan orang dalam. Itu bisa saja dilakukan saudara kita yang kecanduan narkoba atau butuh uang,” Adrianus memberi contoh.

Karena kejahatan yang tidak terduga-duga itu, Adrianus mengimbau publik untuk selalu waspada di mana pun berada. “Kita harus tetap berhati-hati, membuat diri siap untuk selalu waspada,” sarannya.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya