SOLOPOS.COM - Polisi menjaga rumah kontrakan tempat terjadi ledakan yang diduga bom panci di Kubang Beureum, Sekejati Buah Batu, Bandung, Sabtu (8/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Agus Bebeng)

Perakit bom panci Bandung diketahui ingin bergabung dengan ISIS. Kini, dia telah diserahkan ke Densus 88 untuk diproses.

Solopos.com, BANDUNG — Polrestabes Bandung, Jawa Barat, menyerahkan terduga teroris perakit bom panci yang meledak di Sekejati Kota Bandung kepada Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror. Pelaku diketahui punya keinginan untuk bergabung dengan kelompok teror Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Sempat kami lakukan interogasi. Kemarin [Sabtu, 8/7/2017] pukul 22.00 WIB, sudah diserahkan ke Densus,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo saat meninjau lokasi bom panci meledak, Minggu (9/7/2017), dikutip Solopos.com dari Antara.

Dari hasil interograsi, Hendro belum bisa memastikan pelaku tersebut berasal dari kelompok jaringan mana. Namun hasilnya akan diketahui saat pemeriksaan di Densus 88 Antiteror “Kami serahkan [AW] ke Densus untuk pemeriksaan, pendalaman, dan pengembangan,” katanya.

Pelaku ditangkap setelah terjadi ledakan. Pelaku diamankan polisi, setelah berdagang dan menyambangi rumah kontrakannya tersebut. Dari hasil olah tempat kejadian (TKP) ledakan bom panci, polisi menyita beberapa barang bukti berupa rangkaian bom yang telah meledak dan juga panci yang berisi paku serta buku-buku yang berisi catatan pelaku.

Sementara itu, Wakapolda Jawa Barat Brigjen Pol Bambang Purwanto mengatakan hasil pemeriksaan sementara menunjukkan perakit bom panci yang meledak di Sekejati Kota Bandung, Jabar, AW berniat masuk ISIS. “Menurut interograsi anggota, setelah meledakkan bom dia mau bergabung dengan ISIS di Filipina. Jadi dia terobsesi untuk itu,” kata Bambang saat kembali dari meninjau lokasi ledakan, Sabtu.

Bom panci yang dirakit AW meledak di rumah kontrakannya sebelum diledakkan di beberapa tempat di Kota Bandung. Berdasarkan hasil interograsi polisi, tiga tempat yang menjadi sasarannya yakni sebuah kafe di Jl. Braga, rumah makan di Astana Anyar, dan Gereja di daerah Buah Batu.

“Targetnya, memang ke beberapa lokasi yang direncanakan. Keterangan itu dari tulisan-tulisan dia,” katanya.

Menurut Bambang, pelaku belajar merakit bom dari sebuah situs di internet. Polisi juga akan terus mencari keterkaitan jaringan AW dengan kelompok teroris lain. “Masih dalam penyelidikan dan interograsi untuk mengetahui apakah individu atau jaringan mana. Tunggu satu atau dua hari nanti disampaikan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya