SOLOPOS.COM - Bus yang dirusak massa di depan Bandara Adisutjipto Minggu (12/10/2014) malam. (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN—PSS Sleman akhirnya harus menanggung hukuman akibat tewasnya mahasiswa UIN Jogja, Muhammad Ikhwanudin, karena pengeroyokan oleh sejumlah suporter, Minggu (12/10/2014) malam. PSS dilarang menggelar laga di Sleman. Namun, hukuman itu dianggap tak cukup untuk meredam kekerasan suporter.

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Selasa (14/10/2014), menjatuhkan hukuman kepada PSS Sleman. Suporter klub berjuluk Super Elang Jawa itu dilarang melihat tim idola mereka bermain menjamu Persiwa Wamena dalam Babak 8 Besar Divisi Utama 2014, Sabtu (18/10/2014). Selain itu, PSS juga harus menghelat laga tersebut di stadion lain yang minimal jaraknya 100 kilometer dari Sleman. Pertandingan itu seharusnya digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

“Memindahkan lokasi pertandingan minimal 100 kilometer dari Sleman bakal membuat suporter PSS berpikir dua kali untuk mendukung tim mereka,” ucap dia.

Ketua Komdis PSSI, Hinca Panjaitan, mengatakan hukuman itu dijatuhkan setelah Komdis mencarin tahu penyebab tewasnya Muhammad Ikhwanudin, suporter PSCS, yang dikeroyok di pertigaan depan bandara Adisutjipto, Sleman. Awalnya dia sempat mengusulkanan agar laga Divisi Utama untuk sementara dihentikan hingga penyebab tewasnya supporter PSCS Cilacap tersebut bisa diketahui secara tuntas. Namun, kemarin polisi menyatakan pelaku pengeroyokan terhadap suporter PSCS adalah kelompok suporter PSS, BCS.

Hinca mengatakan hukuman terhadap PSS sudah final dan tidak bisa diganggu gugat. Usaha yang dilakukan manajemen PSS untuk melakukan banding bakal ia tolak dengan tegas.

“Kalau lihat senjata [gagang besi, golok, pisau] yang dibawa suporter  untuk melukai rombongan PSCS Cilacap, itu sangat mengerikan. Upaya banding tidak ada gunanya. Dosa suporter harus ditanggung klub. Buat apa sepak bola ada jika harus menimbulkan korban jiwa?” kata dia.

PSS masih terancam hukuman tambahan karena beberapa hari ke depan, Komdis PSS akan menggelar sidang rutin.

“Tunggu saja keputusan terbaru nanti,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya