SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Baghdadh— Sekelompok bersenjata menyandera 120 umat Katolik Irak di suatu gereja di Baghdad, Minggu (31/10). Sekitar empat jam kemudian pasukan keamanan melakukan operasi penyelamatan, namun drama penyanderaan menewaskan sedikitnya 19 orang.

Demikian ungkap pejabat keamanan Irak dan AS. Mereka mencurigai kelompok al-Qaida berada di balik penyanderaan itu.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Krisis bermula saat sekelompok bersenjata, yang belum diketahui identitasnya itu, menyerang kantor bursa saham pada Minggu pagi. Polisi lalu mengejar penyerang, yang lari ke arah gereja “Our Lady Deliverance,” yang merupakan salah satu tempat ibadah umat Katolik di Baghdad.

Saat itu, para jemaat sedang mendengarkan pembacaan Injil ketika pintu gereja didobrak kelompok bersenjata, yang selanjutnya menghamburkan tembakan. “Banyak orang berjatuhan, termasuk seorang pastur, dan ada pula yang berlarian mencari tempat berlindung,” kata seorang pengurus gereja, Marzina Matti Yalda.

“Kami berkumpul bersama menunggu datangnya pasukan keamanan,” lanjut Yalda.

Beberapa jam kemudian, pasukan keamanan melakukan operasi pembebasan sandera. Juru bicara militer AS, Letnan Kolonel Eric Bloom, mengungkapkan sedikitnya 19 orang tewas – tujuh diantara mereka adalah sandera, tujuh anggota pasukan keamanan, dan lima penyandera.

Menurut Bloom, para penyerang merekatkan bom di jaket yang mereka pakai dan juga bersenjatakan granat. Sekitar 30 orang, termasuk seorang pastur dan seorang suster, terluka.

Menteri Pertahanan Irak, Abdul-Qadir al-Obeidi, mengatakan bahwa para teroris tampaknya sengaja membunuh sandera sebanyak mungkin.

vivanews/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya