SOLOPOS.COM - Ufairah Mumtazah, bayi berusia empat bulan, dalam dekapan ibundanya, Dyah Fajar Indriyani, 27, di rumah mereka di Dusun Dugan, RT 011/RW 002, Desa Trobayan, Kalijambe, Sragen. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Penyakit langka atresia bilier yang diidap Ufairah Mumtazah mendapat simpati banyak pihak.

Solopos.com, SRAGEN – Total dana yang terkumpul dari para donatur untuk keperluan operasi transplantasi hati bayi penderita atresia bilier, Ufairah Mumtazah, mencapai Rp300 juta. Total biaya yang dibutuhkan untuk operasi pada bayi berusia lima bulan itu diperkirakan mencapai Rp1,1 miliar.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Sejauh ini, penyakit langka yang diidap Ufairah sejak lahir telah mengundang keprihatinan banyak pihak. Salah satunya adalah Yayasan Solo Peduli yang berkunjung ke rumah orangtua Ufairah di Dusun Drugan, Desa Trobayan, Kalijambe, Sragen, Rabu (17/2/2016).

Kedatangan rombongan Solo Peduli itu diterima kedua orang tua Ufairah, Ihsan Arifudin, 30, dan Dyah Fajar Indriyani, 27, serta Kepala Desa Trobayan, Suparmi.

Pada kesempatan itu, Ihsan menjelaskan total dana yang terkumpul untuk biaya operasi transplantasi hati sementara ini sudah menembus Rp300 juta.

Sebagian besar dana tersebut masih tersimpan di kas sejumlah lembaga dan baru bisa dicairkan jika sudah dibutuhkan.

Jumlah dana yang dikumpulkan dari berbagai instansi pemerintah di bawah koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen mencapai sekitar Rp90 juta. Dana tersebut baru bisa dicairkan saat Ufairah akan dioperasi.

Sementara dana yang terkumpul dari Komunitas Wong Sragen (KWS) mencapai sekitar Rp65 juta. “Dana yang terkumpul dari KWS nantinya bisa dicairkan dengan melibatkan Pemerintah Desa Trobayan. Sebab, pemerintah desa sudah memberi izin untuk penggalangan dana oleh KWS,” jelas Ihsan.

Ihsan menjelaskan nama Ufairah sudah masuk dalam daftar antrean bayi yang akan menjalani operasi transplantasi hati di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito Jogja. Operasi transplantasi itu rencananya akan melibatkan sekitar enam tenaga ahli dari Jepang.

Namun, Ihsan mengaku belum mengetahui kapan putrinya itu akan menjalani transplantasi hati. “Kami hanya diberi tahu, kalau bobot Ufairah sudah mencapai 7 kg ya harus siap untuk dioperasi. Dokter bilang, kalau bisa operasi cangkok hati itu dilakukan sebelum bayi berusia 1 tahun. Sebab, kalau usianya lebih dari 1 tahun, dikhawatirkan tingkat kerusakan hatinya sudah cukup parah,” terang Ihsan.

Memasuki usia 5 bulan, hingga kini bobot Ufairah baru mencapai 4,7 kg. Untuk bayi seusianya, rata-rata memiliki bobot sekitar 7 kg. Perkembangan bobot Ufairah terbilang lambat karena tak mampu mencerna asupan ASI dengan maksimal.

Untuk mendongkrak berat badannya, tim dokter dari RSUP Sardjito menyarankan penggunaan ramuan susu formula khusus yakni F75 dan F100.

“Aturannya, ramuan susu F75 itu bisa diminum 200 ml/hari. Namun, Ufairah hanya mampu minum maksimal 150 ml. Sementara ramuan susu F100 mestinya bisa diminum 600 ml/hari, namun Ufairah hanya bisa minum mentok 200 ml,” terang ibunda Ufairah, Dyah Fajar.

Meski tidak terlalu menyukai ramuan susu formula itu, bobot Ufairah bisa bertambah 5 ons. Kenaikan bobot seberat 5 ons itu sudah bisa membuat Dyah lega. Pasalnya, selama ini upaya menaikkan bobot Ufairah relatif sulit.

“Setiap kali ditimbang, biasanya hanya naik 1 ons. Kadang tidak naik sama sekali. Bahkan, kadang bobotnya malah turun. Bisa bertambah 5 ons itu sudah Alhamdulillah sekali,” ujarnya.

Ketua Yayasan Solo Peduli, Sidik Anshori, pagi itu menyerahkan santunan senilai Rp16 juta yang dihimpun dari donatur. Sebanyak Rp14 juta di antaranya diwujudkan dalam bentuk tabungan deposito yang bisa dicairkan menjelang operasi cangkok hati.

“Tentu kita berharap Allah memberi keajaiban untuk menyembuhkan Ufairah. Jika Allah sudah berkehendak, maka terjadilah keajaiban itu,” kata Sidik Anshori.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya