SOLOPOS.COM - PEMERASAN--Pelaku pemerasan, Aris Purwanto (kiri), warga Pucang Sawit, jebres, Solo diperiksa di Mapolsek Banjarsari, Solo, Jumat (8/7). Aris melakukan penodongan menggunakan senjata api mainan dan pisau di Jl Tentara Pelajar, Solo, Senin (4/6/2012) malam karena terdesak kebutuhan membayar cicilan sepeda motor. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

 PEMERASAN--Pelaku pemerasan, Aris Purwanto (kiri), warga Pucang Sawit, jebres, Solo diperiksa di Mapolsek Banjarsari, Solo, Jumat (8/7). Aris melakukan penodongan menggunakan senjata api mainan dan pisau di Jl Tentara Pelajar, Solo, Senin (4/6/2012) malam karena terdesak kebutuhan membayar cicilan sepeda motor. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)


PEMERASAN--Pelaku pemerasan, Aris Purwanto (kiri), warga Pucang Sawit, jebres, Solo diperiksa di Mapolsek Banjarsari, Solo, Jumat (8/7). Aris melakukan penodongan menggunakan senjata api mainan dan pisau di Jl Tentara Pelajar, Solo, Senin (4/6/2012) malam karena terdesak kebutuhan membayar cicilan sepeda motor. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Tindakan nekat dilakukan Aris Purwanto, 29, Warga Pucangsawit RT 005/RW 008, Jebres, ini memalak sepasang kekasih yang tengah memadu asmara di indekosnya di Jl Tentara Pelajar No 58 Bibis Wetan RT 01/RW 021 Gilingan, Banjarsari, Senin (4/6/2012) malam. Apesnya, beberapa saat memalak barang korban, dirinya mendapat bogeman mentah dari warga setempat.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Peristiwa itu bermula saat Agung Wisnu Wibowo, 21, mahasiswa salah satu kampus swasta di Kota Solo mendatangi indekos sang kekasih, Hervina Mutiara, 21. Sepasang kekasih ini berasal dari daerah yang sama yakni Ngawi, Jawa Timur. Di tengah keasyikan ngobrol, tiba-tiba berhenti sepeda motor Honda Beat berpelat nomor AD 2994 ST yang dikendarai Aris.

Diduga dalam pengaruh minuman keras, Aris memalak dengan cara menodongkan pisau ke Agung. “Saya awalnya minta uang. Namun korban tidak punya uang. Mungkin karena ketakutan, korban memberikan HP Nokia 1202. HP itu dimasukkan ke saku celana sebelah kiri,” tutur Aris menjawab pertanyaan Solopos.com, di Mapolsek Banjarsari, Jumat (8/6/2012).

Sembari menahan sakit pada pelipis kiri karena bogeman mentah dari warga, Aris menceritakan setelah menerima HP itu, kekasih korban bangun dari tempat duduk. Sorot mata Aris tajam menatap saku celana Hervina Mutiara. “Saya melihat ada HP yang dibawa cewek korban. Dengan gerak cepat, saya keluarkan pistol mainan ke arah korban dengan tujuan meminta paksa HP itu,” terang Aris.

Dalam kondisi takut, Hervina dapat melarikan diri dan berteriak keras meminta bantuan warga. Spontan, warga berdatangan dan mengeroyok Aris yang saat itu diduga dalam pengaruh minuman keras. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, korban ikut nimbrung bersama warga menghajar pelaku hingga babak belur. “Saya terdesak setoran cicilan motor yang sudah terlambat hampir satu bulan. Sementara uang belum mencukupi untuk setoran Rp371.000 perbulan. Makanya saya nekat memalak orang dengan tujuan untuk menutup tunggakan setoran,” terang Aris yang bekerja sebagai penjual mainan anak-anak ini.

Kanit Reskrim Polsek Banjarsari, AKP Edi Hartono, mewakili Kapolsek Banjarsari, Kompol Andhika Bayu Adhittama, menegaskan pelaku dapat diamankan petugas atas laporan warga. “Semua barang bukti kami amankan. Pelaku dijerat Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dengan kekerasan dengan ancaman hukuman maksimal Sembilan tahun penjara,” tegas Edi yang juga mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya