SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Penjualan sepeda motor di Soloraya hingga akhir triwulan II/2011 atau Agustus cenderung stagnan. Para pelaku usaha memang mencatat ada pertumbuhan penjualan 100 unit dibandingkan periode yang sama tahun 2010, namun melihat kondisi perekonomian di 2011 yang terbilang positif 100 unit itu seakan tak berarti.

Sementara itu, pasar sepeda motor di Soloraya kini dikuasai Honda, dengan market share 48,88%. Disusul kemudian Yamaha menguasai 40%, dan Suzuki dengan market share 9,37%. Koordinator Diler Suzuki Indosolo Motor Gemilang, Sugeng, mengakui Suzuki kembali berada di tempat ketiga dalam penguasaan pasar sepeda motor di Soloraya. Namun, meski peringkat sama, pihaknya mencatat market share Suzuki meningkat 2,5% dibandingkan periode yang sama 2010, yang hanya 6,87%.

“Suzuki tetap di peringkat ketiga, tapi kami mencatat pertumbuhan penjualan yang lumayan, 2,5% menjadi 9,37% sampai Agustus 2011. Kalau bulan Agustus saja, market share kami di 10,92%,” terang dia, saat dijumpai wartawan akhir pekan lalu.

Sugeng melihat penjualan sepeda motor secara umum stagnan. Tahun 2011 kondisi perekonomian dinilainya lebih baik dibandingkan tahun 2010. Melihat kondisi itu, semestinya penjualan sepeda motor meningkat tajam. Namun, tahun 2011, diler tampak mengerem promo. Hal ini berbeda dengan tahun lalu, di mana hampir semua diler memberikan promo spektakuler yang sukses menggenjot penjualan motor tercatat tinggi. “Tahun 2010, ada kesan dipaksakan dengan promo-promo. Tahun ini tidak, jadi sebenarnya tahun ini adalah pasar sebenarnya.”

Kendati demikian, Sugeng tak mau menyebut penjualan sepeda motor telah mencapai titik jenuh. Sebab, dibandingkan dengan negara Asia lain, perbandingan kepemilikan sepeda motor di Indonesia masih rendah, 1:5, sehingga pasar sepeda motor masih berpeluang terus berkembang. Untuk itu, pihaknya berani mematok target tinggi, market share 12% sampai akhir tahun.

Di sisi lain, Koordinator Cabang Diler Honda Kurnia Kasih Solo, Dani Yulianto, juga mengakui kecenderungan pasar yang stagnan bahkan cenderung turun, khususnya untuk area Kota Solo. Namun, meski penjualan sepeda motor secara umum stagnan, penjualan motor Honda sendiri tumbuh sekitar 10%. “Di Solo, penjualan Honda tumbuh 10%. Market share kami juga terus membaik. Itu terutama karena penjualan motor matik dan sport yang positif,” jelas Dani.

Dia melihat pasar Honda positif karena didukung banyaknya produk yang dikeluarkan Honda sejak awal 2011. Sebut saja, di kelas matik ada Spacy, di bebek Honda beberapa kali menghelat promo untuk Revo, begitu pula di motor sport. Dani juga masih yakin pasar motor masih bisa berkembang.

Sementara itu, pihak Yamaha mengakui penjualan tahun 2011 cenderung turun. Shop Manager Diler Yamaha Sumber Baru Rezeki (SBR), Denny Apriyanto, mengatakan penjualan unit cenderung turun sekitar 10%. Namun, Denny tak khawatir, sebab dilihat dari margin, pihaknya justru mencatat pertumbuhan. Di sisi lain, untuk mengimbangi anjloknya penjualan, Yamaha tengah mempersiapkan sejumlah tipe baru yang dipastikan dirilis tahun depan. “Ada sekitar enam varian untuk tahun depan. Dua di kelas matik, satu di bebek, dan sisinya di sport. Bocorannya itu dulu,” ujar Denny.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya